Khan bermain sebagai Juno dalam film "Kucumbu Tubuh Indahku". Juno adalah seorang penari Lengger yang memiliki sisi feminim kuat di dalam tubuhnya yang maskulin.
Untuk mendapatkan jiwa feminim ini, Khan dibantu oleh Rianto yang tidak lain adalah tokoh asli yang menjadi inspirasi Garin Nugroho dalam membuat film ini.
"Saya belajar dari mas Rianto, dia bilang teknik itu bisa dipelajari, niruin gerakan itu gampang tapi rasa yang belum tentu dapat. Mas Rianto bilang rasanya yang harus ditemukan, teknik bisa dipelajari dan harus meyakini betul kalau kamu perempuan. Setelah yakin perempuan baru bisa merasakan," kata Khan dalam kunjungan media promosi film "Kucumbu Tubuh Indahku" di Kantor Berita Antara, Jakarta, Selasa.
Butuh waktu sebulan bagi Khan untuk belajar menari dan gerak-gerik layaknya para penari Lengger, sebab Khan sendiri berlatar belakang sebagai pemain teater dan pesilat.
"Saya juga harus memerankan dari tiga dimensi, fisiologis kayak belajar nari, ngurusin badan, niruin cara jalan, kemudian psikis karena Juno ada trauma kekerasan waktu kecil, saya sampai buka YouTube lihat adegan kekerasan agar dapat ekspresi itu. Kesepian Juno juga enggak terlalu susah karena dari kecil saya juga dititipin ke kakek nenek, di situ ada relasi sama Juno," jelasnya.
Rianto sendiri cukup puas melihat akting Khan. Baginya, Khan sudah melakukan 100 persen lebih baik darinya.
"Menurut saya tubuh dia punya basic feminim yang memiliki perasaan hampir sama dengan yang saya miliki. Enggak gampang memerankan itu, butuh waktu bertahun-tahun tapi karena ada basic sama, menurut saya bagus sekali, luar biasa melakukan hal yang jarang bisa dilakukan," puji Rianto.
"Kucumbu Tubuh Indahku" bercerita tentang perjalanan seorang penari Lengger bernama Juno yang memiliki jiwa maskulin dan feminim dalam satu tubuh. Selalu berpindah-pindah tempat membuatnya paham akan arti keindahan hidup.
Baca juga: Produser yakin "Kucumbu Tubuh Indahku" tak mungkin diboikot
Baca juga: "Kucumbu Tubuh Indahku" sebuah film tentang mencintai diri
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2019