Salah satunya diutarakan oleh Rudi Umar Susanto yang akan menuju ke Kediri menggunakan bus mengaku kesulitan mendapatkan armada yang akan mengangkutnya.
"Sejak pukul 05.00 WIB sampai dengan pukul 06.30 WIB saya belum melihat satupun bus yang menuju ke Kediri," katanya di Terminal Purabaya.
Ia mengaku, begitu juga dengan bus jurusan kota yang lain, seperti Situbondo dan juga Jember yang sepertinya sama-sama kesulitan untuk mendapatkan armada yang akan mengangkut penumpang.
"Kalau tadi saya melihat ada satu jurusan Malang, itupun langsung diserbu oleh calon penumpangnya," katanya.
Ia meminta, kalau momen-momen seperti sebaiknya armada transportasinya ditambah. Momen pemilihan umum membuat masyarakat antusias untuk pulang kampung untuk menyalurkan hak pilihnya. Pada momen pemilu ini penumpang yg menunggu bus bisa mengalahkan situasi saat mudik hari raya.
"Banyak kawan-kawan yang menunggu lebih dari 4 jam untuk mendapatkan bus menuju ke tempat tujuan. Dan banyak pula yang akhirnya balik ke kos-kosan karena jenuh tidak mendaptkan bus. Semoga ini menjadi perhatian semua pihak terkait," katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh Dwi Ari, warga Lamongan, yang mengaku kesulitan untuk mendapatkan bus yang akan ditumpanginya.
"Padahal kami pulang untuk menyalurkan hak suara kami, sekalian jenguk orang tua," katanya.
Salah satu tukang ojek di Terminal Surabaya, Didik mengatakan, kalau armada bus yang akan masuk ke dalam terminal kesulitan akibat kondisi jalan raya yang macet.
"Sejak semalam sampai dengan pagi ini, kondisinya hampir sama dengan lebaran. Jalanan macet, sehingga armada yang akan masuk juga kesulitan," katanya. (*)
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019