• Beranda
  • Berita
  • Warga perbatasan Indonesia-Malaysia tak lagi golput

Warga perbatasan Indonesia-Malaysia tak lagi golput

17 April 2019 11:44 WIB
Warga perbatasan Indonesia-Malaysia tak lagi golput
Petugas Linmas ikut apel pergeseran pasukan untuk pengamanan Pemilu 2019 di wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat. (FOTO ANTARA/Timotius)

Saat pemilu kepala daerah (pilkada) lalu kami memang golput karena pembangunan di desa kami kurang diperhatikan, terutama listrik, namun sekarang kami gunakan hak pilih dengan harapan pemerintah memerhatikan kebutuhan masyarakat

Masyarakat perbatasan Indonesia-Malaysia di Desa Semuntik, Kecamatan Badau, Kapuas Hulu Kalimantan Barat tidak lagi golput pada Pemilu 2019, di mana masyarakat antusias mendatangi tempat pemungutan suara (TPS).
 
"Saat pemilu kepala daerah (pilkada) lalu kami memang golput karena pembangunan di desa kami kurang diperhatikan, terutama listrik, namun sekarang kami gunakan hak pilih dengan harapan pemerintah memerhatikan kebutuhan masyarakat," kata Kepala Desa Semuntik Saging Akainu, Rabu.
 
Menurut Saging Desa Semuntik itu memiliki dua TPS yaitu TPS 01 berada di pusat desa, tepatnya di SDN 07 Semuntik dengan jumlah daftar pemilih tetap sebanyak 93 pemilih dan jumlah pemilih pindahan sebanyak 66 orang pemilih, dan TPS 02 berada di Dusun Pesayah dengan jumlah pemilih sebanyak 87 pemilih.
 
Ia menjelaskan terkait persoalan listrik, desanya sudah menyampaikan usulan sampai kepada Gubernur Kalimantan Barat.
 
" Kami sangat berharap pemerintah membangun listrik, apalagi untuk Kecamatan Badau hanya Desa Semuntik yang belum ada listrik, sedangkan rata - rata listrik di Kecamatan Badau masih dipasok dari negara Malaysia," katanya.
 
Ia menyampaikan jumlah kepala keluarga di Desa Semuntik sekitar 60 KK yang rata - rata sebagai petani dan karyawan pada perkebunan kelapa sawit di daerah setempat.
 
Mewakili masyarakatnya, Saging berharap suara demokrasi masyarakat Semuntik dapat membawa perubahan kemajuan pembangunan untuk Desa Semuntik.
 
" Jika pilkada lalu kami golput itu hanya bentuk kekecewaan karena sudah dijanjikan listrik, bahkan warga ada yang sudah kredit untuk beli meteran tapi sampai sekarang belum juga terpasang listrik," demikian Saging Akainu.

Baca juga: 734 TPS di Kapuas Hulu rawan pelanggaran pemilu

Baca juga: Ketua DPRD Kapuas Hulu khawatir masyarakat bingung surat suara
 

Pewarta: Teofilusianto Timotius
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019