Korban gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat, antusias mengikuti pencoblosan Pemilu 2019 di masing-masing tempat pemungutan suara (TPS).Ini pencoblosan lima tahun sekali, sayang kalau dilalui. Karena menentukan nasib bangsa ke depannya
Dari pantauan Antara, Rabu pagi, warga Dusun Kekait Nyangget, Lombok Barat tidak tua maupun muda, sudah mendatangi TPS sejak pagi hari di antaranya TPS 01 untuk memberikan hak suaranya pada pemilihan umum tersebut.
"Ini pencoblosan lima tahun sekali, sayang kalau dilalui. Karena menentukan nasib bangsa ke depannya," kata salah seorang warga yang juga petugas Linmas TPS 01, Jamuhur.
Hal senada dikatakan oleh Haji Humaidi (71), warga Kekait Nyangget, jika pesta demokrasi itu tidak disambut jelas akan merugi apalagi bersikap golput.
"Kalau tidak disambut pemilu ini, ya jelas merugi," katanya.
Haris, warga Desa Kekait Daya yang mencoblos TPS 04, mengaku dirinya tidak pernah golput setiap pelaksanaan Pemilu.
"Terlebih lagi saat ini Pemilunya digabungan antara presiden maupun legislatif. Saya sejak pagi hari sudah berada di TPS ini," katanya.
Sementara itu, anggota KPPS TPS 01 Dusun Kekait Nyangget, H Kholid Rusni menyebutkan tingkat partisipatif warga di dusunnya untuk mencoblos cukup tinggi.
"Sesuai DPT terdapat 186 orang yang berhak memilih. Sampai Rabu pagi sudah lebih dari 100 orang mencoblos. Angka sesuai DPT itu tidak semuanya ya, bisa saja ada yang bekerja menjadi tenaga kerja di luar negeri," katanya.
Ia mengaku memang sejak lama di daerah tempat tinggalnya itu, bisa dikatakan tidak pernah terdengar yang golput. "Mereka selalu memberikan hak suaranya," katanya.
Wilayah Desa Kekait, Gunung Sari itu memang daerah yang paling banyak menjadi korban gempa bumi pada 2018. Sampai sekarang, banyak warga yang masih tinggal di tenda-tenda darurat meski ada juga yang menempati hunian sementara.
Pewarta: Riza Fahriza
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019