Associate Researcher Indikator Politik Indonesia Ahmad Khoirul Umam dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu, mengatakan "Quick Count" dilaksanakan dengan memilih 3000 TPS yang tersebar secara proporsional di setiap Daerah Pemilihan DPR RI dan wilayah desa-kota yang ada di Republik Indonesia.
“Sampel TPS dipilih dengan menggunakan metode Stratified Systematic Random Sampling,” katanya.
Dari hasil itu didapatkan hasil hitung cepat untuk Pemilu Legislatif 2019 yakni PDI P mendapatkan 19,12 persen suara diikuti Gerindra 12,92 persen, Golkar 12,1 persen, PKB 10,14 persen, Nasdem 9,06 persen, PKS 8,22 persen, Demokrat 7,51 persen, dan PAN 6,49 persen.
Sementara PPP 4,45 persen, Perindo 2,63 persen, Berkarya 2,05 persen, PSI 1,9 persen, Hanura 1,59 persen, PBB 0,9 persen, Garuda 0,51 persen, dan PKPI 0,24 persen.
Perolehan suara tersebut merupakan data yang dicatat sampai dengan pukul 21.54 WIB dengan jumlah data yang masuk telah mencapai 93,82 persen.
Ahmad Khoirul Umam mengatakan suara yang masuk ke masing-masing partai sangat tergantung pada kekuatan mesin partai dan tim sukses untuk memobilisasi masyarakat agar memilih.
“Preferensi masyarakat masih ke partai-partai besar yang memang memiliki mesin partai yang sudah lebih kuat. Partai-partai baru cenderung sulit untuk melakukan ini,” katanya.
Ia juga menggarisbawahi akan ada sejumlah partai baru yang tidak mencapai "electoral threshold" 2019 termasuk PSI dan Hanura.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019