Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terancam gagal untuk melenggang ke Senayan karena tidak bisa merebut empat persen suara berdasarkan hasil hitung cepat Charta Politika.Ritmenya sebaran data sudah cukup merata dan stabil sehingga kita bisa menyimpulkan walaupun data 85 persen agak susah pergeseran angka cukup signifikan
Dalam hasil hitung cepat, PSI mendapatkan suara sebanyak 2,14 persen. Selain PSI, partai lain yang terancam tidak bisa menembus 'parliamentary threshold" (PT) yakni Berkarya 1,97 persen, Partai Persatuan Indonesia (Perindo) 2,75 persen, Partai Garuda 0,53 persen, Hanura 1,68 persen, Partai Bulan Bintang (PBB) 1,03 persen, PKPI 0,27 persen.
Berdasarkan hasil sementara hitung cepat Charta Politika hingga pukul 21.50 WIB, data yang masuk sudah mencapai persen 85,05 persen, ujar Direktur Riset Charta Politika Muslimin di Hotel Grandhika Iskandarsyah Jakarta, Rabu malam.
PDIP menjadi partai yang memperoleh suara terbanyak dengan 19,89 persen, diikuti Gerindra 12,66 persen, Golkar 11,05 persen, PKB 9,63 persen, dan PKS 9,01 persen. Kemudian Nasdem 7,84 persen, Demokrat 7,83 persen, PAN 6,96 persen, dan PPP 4,74 persen.
"Ritmenya sebaran data sudah cukup merata dan stabil sehingga kita bisa menyimpulkan walaupun data 85 persen agak susah pergeseran angka cukup signifikan," tutur Muslimin.
Dari hasil analisis Charta Politika, kemungkinan besar hanya sembilan partai yang bisa melenggang ke parlemen. Kondisi ini berbeda dibanding Pemilu 2014 yang mampu meloloskan 10 partai. Satu partai yang terlempar yakni Hanura.
"Hanura terpental. Bagaimana pun pecahnya Hanura sebagai partai yang belum mapan secara infrastruktur kemudian dilanda badai di internal, itu mengakibatkan Hanura secara infrastruktur hingga ke bawah tidak solid," ucapnya.
Sementara analisis bagi partai baru seperti PSI, Berkarya, Perindo, dan Partai Garuda serta PKPI belum bisa menggaet suara karena basis massa di akar rumput belum kuat.
Namun, hal yang patut diapresiasi, katanya, PSI, Perindo, kecuali Garuda mampu memperoleh suara hingga dua persen untuk seukuran partai baru.
"Saya kira ini, misalnya, PSI sebagai partai anak muda, saya kira cukup menyedot suara walaupun di kalangan anak muda. Berkarya dan Perindo cukup signifikan karena dari hasil survei sebelumnya kurang dari satu persen," kata dia.
Perolehan mengejutkan juga dialami Gerindra. Charta Politika sebelumnya memprediksi partai besutan Prabowo Subianto ini mampu meraih suara 15 persen, tapi hanya mendapat 12,66 persen.
"Meskipun memilih Prabowo di Pilpres, tapi tidak untuk partai atau caleg. Polarisasinya ke PKS dan PAN," katanya, menjelaskan.
Pewarta: Asep Firmansyah, M Arief Iskandar
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019