Dari potensi alam itu telah tumbuh industri pengolahan dari skala kecil sampai dengan skala besar
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengembangkan Industri Kecil Menengah (IKM) kelapa terpadu guna mendukung hilirisasi agar produk yang dihasilkan memberi nilai tambah yang tinggi di dalam negeri.
“Kita ketahui bahwa kelapa mempunyai banyak manfaat mulai dari akar sampai daun dan buah bisa diproduksi atau diolah oleh sektor IKM hingga industri besar,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih di Jakarta, Jumat.
Jadi, lanjut dia, upaya pengembangan IKM kelapa terpadu juga dapat meningkatkan pendapatan bagi pelaku agribisnis kelapa.
Setelah menyelenggarakan program pengembangan IKM kelapa terpadu di Kabupaten Minahasa Selatan, Ditjen IKMA Kemenperin melanjutkan agenda serupa di Provinsi Gorontalo.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk bimbingan teknis serta fasilitasi mesin dan peralatan pengolahan kelapa yang dapat menjadikan produk pangan atau pengolahan arang aktif.
Provinsi Gonrotalo memiliki areal perkebunan kelapa mencapai 71.524 hektare dengan jumlah tanaman menghasilkan 47.822 hektare atau 4.782.200 pohon dengan produksi 120 butir per pohon per tahun dengan total produksi 575.864.000 butir per tahun.
“Dari potensi alam itu telah tumbuh industri pengolahan dari skala kecil sampai dengan skala besar,” ujar Gati.
Bahkan beberapa produk olahan kelapa seperti tepung kelapa asal Gorontalo telah diekspor ke Eropa (60 persen), Asia (20 persen), dan Afrika (20 persen).
“Kami optimistis pengembangan IKM kelapa terpadu di Gorontalo mampu meningkatkan nilai tambah komoditas kelapa melalui diversifikasi produk olahan kelapa maupun pengolahan produk sampingannya, yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan para pelaku agribisnis kelapa mulai dari sektor hulu sampai dengan hilir,” kata Gati.
Selain di Gorontalo, Ditjen IKMA Kemenperin juga sudah menggelar kegiatan bimbingan teknis produksi serta fasilitasi bantuan mesin dan peralatan IKM Kelapa Terpadu di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi. Upaya ini pun diyakini bisa menunjang peningkatan produksi IKM kelapa karena memanfaatkan teknologi modern.
“Pengembangan IKM Kelapa Terpadu di Kabupaten Tanjabbar terdiri dari tiga jenis kegiatan utama, yaitu pengembangan produk pangan berbasis kelapa, pengembangan IKM arang tempurung kelapa, dan peningkatan kemampuan IKM permesinan Teknologi Tepat Guna (TTG) pendukung pengolahan kelapa,” kata Gati.
Baca juga: Atasi virus tanaman, petani cengkih diimbau gunakan pupuk kandang
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019