Pengamat ekonomi Hisar Sirait meminta pemerintahan yang akan terpilih dalam Pemilu 2019 agar tidak menyerah dalam mengembangkan energi alternatif demi mewujudkan ketahanan energi.Pemerintahan yang akan terpilih jangan pernah lagi menyerah dalam pengembangan biodiesel seperti B20, B30, B50 sampai dengan B100. Pengembangan B100 harus jalan terus
"Pemerintahan yang akan terpilih jangan pernah lagi menyerah dalam pengembangan biodiesel seperti B20, B30, B50 sampai dengan B100. Pengembangan B100 harus jalan terus," ujar Rektor Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie tersebut kepada Antara di Jakarta, Jumat.
Dia menjelaskan bahwa selain mengembangakan biodiesel, pemerintahan yang akan terpilih juga harus mulai memikirkan dan terus mengembangkan alternatif energi-energi terbarukan, seperti bahan bakar dari komoditas pertanian jagung.
"Kita memiliki kemampuan produksi di sektor pertanian, karena kita memiliki lahan yang sangat luas, serta kemampuan dan budaya yang luar biasa di sektor pertanian," katanya.
Menurut Hisar, sekarang ini banyak orang beralih dari sektor pertanian ke sektor industri atau jasa, atau melakukan urbanisasi karena tidak ada kepastian dalam melakukan produksi, dan lagi-lagi akibat harga komoditas yang turun.
"Nilai tukar pertanian terus merosot dibandingkan dengan industri. Maka dari itu ke depannya hasil-hasil pertanian ini kalau bisa perlu menjadi alternatif untuk kebutuhan energi," ujar pengamat tersebut.
Selain itu bentuk energi terbarukan lainnya, seperti energi angin dan biothermal juga perlu dipertimbangkan mulai dari sekarang.
"Kita tidak mungkin lagi kita sekarang berpatokan pada energi konvensional atau fosil. Ini perlu menjadi prioritas pemerintahan yang akan terpilih," katanya.
Dia mengatakan bahwa kalau Indonesia ingin memperbaiki defisit neraca perdagangan yang disebabkan impor bahan bakar atau energi dan terus merosotnya ekspor Indonesia di sektor komoditas, maka pemerintahan yang akan terpilih harus serius memperbaiki kondisi tersebut dengan cara memilih menteri-menteri yang berani melakukan keberpihakan, jika perlu mengambil kebijakan yang ekstrem sekalipun demi mewujudkan ketahanan energi.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019