Terkadang kelekatan (bonding) dengan anak bisa tak terbangun karena kesalahan orang tua sendiri lantaran tidak benar-benar fokus saat bersama buah hati.Orang tua tidak benar-benar hadir untuk anak tetapi malah sibuk dengan gadget atau pekerjaan lain
"Orang tua tidak fokus padanya (anaknya) misalnya sambil bermain gadget. Itu kesalahan yang kerap dilakukan orang tua," ujar psikolog anak dari Tiga Generasi, Chitra Annisya, M.Psi. di Jakarta, Sabtu.
Hal ini memungkinkan tiga elemen utama saat membangun kelekatan yaitu kontak mata, sentuhan serta interaksi tak bisa terpenuhi. Akibatnya, kualitas bonding antara orang tua dan anak tak maksimal.
Kesalahan umumnya lainnya, membawa energi negatif dari luar rumah saat bermain bersama anak.
"Akibatnya anak kena semprot atau terciprat energi negatif dari luar sehingga bonding diawali dengan energi yang buruk," kata Chitra.
Menurut dia, seharusnya, orang tua lebih peka terhadap apa yang dia rasakan dan tidak membawa energi negatif saat berinteraksi dengan anak.
"Sampai rumah bisa bersih-bersih diri dulu, makan dulu kalau lapar. Jadi kondisi bersama anak itu optimal," tutur dia.
Bonding yang berkualitas antara anak dan orang tua berperan penting untuk masa depan anak, misalnya membantu membangun rasa percaya diri anak sehingga dia siap beradaptasi dengan lingkungannya. Selain itu, anak bisa mandiri dalam melakukan berbagai hal.
Chitra mengatakan membangun kelekatan itu bisa melalui berbagai aktivitas sehari-hari termasuk bermain bersama. Aktivitas bermain meski sederhana bisa jadi momen bonding yang seru, menyenangkan dan bermakna untuk anak.
Baca juga: Cara bangun kelekatan dengan anak, mulai dari ngobrol hingga bermain
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019