Emansipasi di Papua diakui terus meningkat

21 April 2019 21:19 WIB
Emansipasi di Papua diakui terus meningkat
Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Merauke Hj. Al Mar’atus Solikah (Dok.istimewa)
Wakil Ketua I DPRD Merauke Hj. Al Mar’atus Solikah mengakui emansipasi dan kesamaan gender di Papua khususnya di Kabupaten Merauke terus mengalami peningkatan hingga bisa berkarier baik di politik maupun di bidang lainnya.

Karena itu perempuan diharapkan menggunakan kesempatan itu dan bila diberi kesempatan menduduki jabatan hendaknya bekerja sepenuh hati serta membuktikan kemampuan yang dimiliki.

Walaupun demikian sebagai perempuan hendaknya tidak melupakan kondrat sebagai ibu dan istri, kata politisi perempuan yang juga menjabat sebagai Ketua PKB Merauke kepada Antara, Minggu malam.

Nenek tiga cucu yang mengaku sudah tiga periode sebagai anggota parlemen di DPRD Merauke itu mengajak perempuan di seluruh Indonesia untuk berkiprah di semua bidang sesuai kemampuannya masing masing, namun tetap tidak melupakan kodratnya.

“Saya pribadi tanpa restu dan dukungan suami serta anak tidak mungkin bisa meraih dukungan masyarakat hingga duduk di parlemen,” kata Hj.Al, panggilan akrabnya seraya menambahkan untuk meningkat kualitas perempuan harus dimulai sejak dini dengan memberikan kesempatan pendidikan seluas-luasnya dan tidak membedakan antara perempuan dan laki-laki.

Kabupaten Merauke yang memiliki 20 distrik dan 173 kampung saat ini menggalakkan pendidikan usia dini sehingga nantinya dapat berkarya di bidang masing masing.

Perempuan harus turut andil dalam pembangunan dan tidak lagi hanya menjadi orang dapur, namun tetap tidak melupakan kodrat sebagai ibu dan istri bagi anak dan suami, seperti halnya yang diteladankan oleh RA Kartini, Hj.Al yang dihubungi melalui telepon selularnya dari Jayapura.

Sementara itu Kabiro Perbatasan dan Urusan Kerja Sama Pemprov Papua Suzana Wanggai secara terpisah mengatakan, perempuan harus punya rasa percaya diri bila diberi kesempatan dan kepercayaan menduduki suatu jabatan dengan membuktikan kinerjanya.

Memang sudah kodrat perempuan sebagai ibu dan istri namun kita tidak lagi terkukung dalam wilayah domestik yakni rumah dan dapur tetapi dapat berkarya di semua bidang tanpa meninggalkan kodrat. “Jangan lupakan kodrat sebagai perempuan dan mari kita buktikan perempuan mampu berkarya di berbagai bidang,” kata Suzana Wanggai.*


Baca juga: Memaknai peran perempuan sebagai tiang negara

Baca juga: Keinginan "Kartini" Gorontalo Utara meningkatkan sektor peternakan


 

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019