Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan Pemerintah Indonesia telah menawarkan bantuan kepada Pemerintah Sri Lanka menyusul rangkaian aksi teror yang menewaskan sedikitnya 290 orang.
Tawaran bantuan itu disampaikan Retno langsung kepada Duta Besar Sri Lanka untuk Indonesia Dharshana M. Perera di Gedung Kementerian Luar Negeri RI Jakarta, Senin.
"Kita sudah menawarkan bantuan, (besarnya bantuan) tergantung permintaan. Kita terus 'update', dan saya berencana melakukan pembicaraan dengan Menlu Sri Lanka (Ravinath Aryasinghe)," kata Retno di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Senin.
Pemerintah Indonesia telah menyampaikan ucapan belasungkawa terhadap masyarakat Sri Lanka dan mengecam aksi teror yang terjadi di gereja pada Hari Raya Paskah.
Pernyataan belasungkawa dan kecaman tersebut mendapat apresiasi dari Pemerintah Sri Lanka karena Indonesia merupakan negara yang pertama menyampaikan ungkapan tersebut, kata Retno.
"Beliau (Dubes Dharshana) menyampaikan bahwa ucapan duka cita dan kecaman dari Indonesia merupakan salah satu yang pertama. Oleh karena itu mereka menyampaikan terima kasih banyak," jelasnya.
Rangkaian ledakan bom terjadi di delapan tempat di Sri Lanka pada Minggu (21/4). Jumlah korban tewas dalam serangkaian serangan di sejumlah gereja dan hotel mewah di Sri Lanka meningkat tajam menjadi 290 orang sementara korban luka-luka mencapai sekitar 500 orang, kata kepolisian setempat, Senin.
Juru bicara kepolisian, Ruwan Gunasekera, menolak memberikan rincian soal jumlah korban tewas dan luka-luka dari masing-masing tiga gereja dan empat hotel, yang diserang pada Minggu.
Serangan bom tersebut menjadi kekerasan paling buruk yang dialami Sri Lanka sejak perang saudara penuh darah dan berakhir 10 tahun lalu di negara Asia Selatan itu.
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019