Seperti dikutip Reuters, City tertekad untuk menjadi tim pertama dalam satu dekade terakhir yang berhasil memenangi gelar juara dua tahun secara beruntun.
Dengan perolehan 86 angka dari 34 pertandingan, City saat ini terpaut dua angka di belakang pimpinan klasemen yang telah memainkan satu pertandingan lebih banyak.
Foden, yang mencetak gol dalam kemenangan 1-0 Sabtu atas Tottenham Hotspur Sabtu lalu, mengatakan bahwa perjuangan mereka musim ini lebih berat dibandingkan dengan musim lalu ketika mereka memenangi gelar selisih angka terpaut jauh dari saingan terdekat, yaitu 19 angka.
"Jika kami bisa melakukannya, maka orang harus mulai berpikir bahwa kami adalah salah satu tim terbaik yang pernah ada," kata Foden kepada wartawan.
"Setiap pemain ingin berjuang untuk tim dan kami tak dapat dihentikan dengan sikap tersebut. Ketika kami memenangi liga musim lalu, kami berada jauh di depan, tetapi kali ini lebih baik karena kami benar-benar mendapat tantangan."
Lawan City berikutnya pada pertandingan Rabu adalah Manchester United, tim sekota dan sekaligus musuh bebuyutan yang tidak terkalahkan di kandang dalam 14 pertandingan liga terakhir mereka di Old Trafford.
"Kami akan menghadapi pertandingan sangat sulit di kandang United dan akan bermain dengan baik dan saya tahu kami mampu melakukannya," kata Foden.
"Dan jika kami menang, kami selangkah lebih dekat ke tangga juara. Semuanya tergantung pada kami, menang pada semua pertandingan sisa, maka kami akan memenangi liga."
Namun, pemain berusia 18 tahun itu, yang baru memulai dua pertandingan liga musim ini, mungkin harus puas dengan bangku cadangan karena ia harus menyerahkan posisi kepada David Silva yang lebih berpengalaman.
Baca juga: Foden tuntaskan "dendam" Manchester City atas Tottenham
Baca juga: Guardiola : Foden pemain kunci Manchester City di masa depan
Pewarta: Atman Ahdiat
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019