Singapura (ANTARA News) - Seluruh anggota Perhimpunan Negara Negara Asia Tenggara (ASEAN) sepakat mendukung program perlindungan dan pengelolaan lingkungan dalam rangka pembangunan berkelanjutan seperti tertuang dalam World Summit on Sustainable Development dan mencapai pembangunan millenium atau (Millenium Development Goals /MGDs).
Hal itu merupakan salah satu butir ASEAN Declaration Environmental Sustainability yang dihasilkan KTT ASEAN ke-13, di Singapura, Selasa.
Deklarasi tersebut memuat 29 butir kesepakatan yang ditandatangani seluruh kepala negara dan pemerintahan ASEAN.
Selain program perlindungan dan pengelolaan lingkungan, ASEAN juga bertekad bekerja keras dalam merespon isu perubahan iklim (climate change), dan keharusan konservasi sumber-sumber daya alam.
Dalam dokumen tersebut juga terdapat poin penting mendukung penyelenggaraan sidang antar-pihak Konvensi PBB tentang Perubahan Iklim (United Nations Framework Convention on Climate Change/UNFCCC), di Bali.
Dukungan tersebut merupakan bagian dari upaya ASEAN mendukung ASEAN Climate Change Initiative, dan prioritas 10 kawasan lingkungan hidup berkelanjutan yang disepakati dalam pertemuan informal ke-7 Menteri Lingkungan Hidup se ASEAN yang tertung dalam kerangka Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam periode 2004-2010, yang dicanangkan dalam Vientiane Action Programme (VAP).
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, Indonesia termasuk negara-negara di dunia berharap lahirnya suatu gagasan baru pasca Protokol Kyoto yang lebih adil dan diterima semua pihak.
Menurut Presiden, Indonesia dan seluruh anggota ASEAN menaruh perhatian yang sangat besar terhadap masalah lingkungan hidup terutama pergantian iklim yang menyebabkan pemanasan bumi.
Sementara itu, Menlu Hassan Wirajuda menilai diperlukan suatu gerakan perubahan secara menyeluruh di tingkat nasional, kawasan dan internasional untuk membendung pemanasan global.
Dalam dokumen itu juga dijelaskan upaya intensif perorangan maupun kelompok meningkatkan kualitas udara dan air di ASEAN, kawasan regional dan inisiasi mengurangi polusi transportasi dan polusi industri.
Mengintensifkan riset bersama dalam menciptakan dan mengembangkan teknologi rendah emisi yang digunakan untuk membersihkan penggunaan bahan bakar dari perut bumi.
ASEAN juga di negara masing-masing mengambil langkah konkrit mempromosikan energi alternatif seperti solar, hidro, angin, bio energi, dan energi panas bumi.
Di sisi konservasi alam, ASEAN juga memperkuat implementasi ASEAN Regional Action Plan on Trade in Wild Fauna dan Flora periode 2005-2010 dalam rangka mekanisme ASEAN Wildlife Enforcement Network.
Para kepala negara juga sepakat mendukung pengelolaan konservasi ASEAN Heritage Park, serta mempromosikan konservasi dan pengeloaan ekosistem berkelanjutan, seperti hutann, terumbu karang, pesisir pantai, habitat laut, dalam program The Heart of Borneo", "Forestry Eleven Forum", dan "Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries, Food Security".(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007