"Kami sudah mendapatkan persetujuan FINA yang menyatakan FAI 2019 ini sebagai salah satu kualifikasi menuju Olimpiade 2020 Tokyo," ujar wakil ketua umum PB Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Harlin Rahardjo di Jakarta, Selasa.
Oleh karena itu, para atlet yang berhasil menembus limit kualifikasi Olimpiade 2020 di ajang tersebut, catatan waktunya akan diakui untuk lolos ke pesta olahraga terbesar di dunia itu.
Selain itu, FAI 2019, yang digelar di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Jakarta, akan memberi keuntungan para atlet renang Indonesia, yang mana mereka bisa menghemat biaya karena bisa mengikuti kejuaraan kualifikasi Olimpiade di dalam negeri.
"Supaya perenang internasional juga berminat datang ke Indonesia karena atlet yang level atas seperti Siman sudah tidak ada lawan," kata Harlin seraya menambahkan saat ini belum ada atlet renang Indonesia yang bisa menembus limit A untuk Olimpiade 2020.
FAI pertama dilangsungkan di Palembang, Sumatera Selatan pada 25-28 April 2017, dan FAI kedua di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur pada 16-22 April 2018.
Memenuhi kriteria dari FINA kali ini, Stadion Akuatik GBK sebagai arena dan PB PRSI sebagai panitia pelaksana dipandang memenuhi standar FINA untuk menggelar ajang kualifikasi Olimpiade 2020, ujar Harlin.
Karena terbentur dana sponsor, FAI 2019 terlebih dulu akan menggelar cabang olahraga renang, sementara tiga cabang olahraga lainnya dilaksanakan terpisah, yaitu polo air pada 26-30 Juni, loncat indah 28-30 Juni, dan renang indah 26-27 Juni.
Kejuaraan yang akan mempertandingkan cabang renang kelompok umur dan master itu juga akan menjadi ajang promosi dan degradasi timnas renang Indonesia yang dipersiapkan untuk menuju SEA Games 2019 FIlipina.
Khusus untuk kelompok umur, FAI 2019 juga jadi ajang seleksi untuk timnas renang Indonesia yang akan diterjunkan ke kejuaraan kelompok umur se-Asia Tenggara bertajuk SEA Age Group di Pnom Penh, Kamboja, 28-30 Juni mendatang.
PB PRSI juga akan menggelar klinik FINA untuk pelatih renang pada 29 April - 3 Mei di Hotel Century Park, Jakarta, dengan mengundang Bill Sakovich, mentor senior renang yang dikenal sebagai bapak renang di wilayah Pasifik.
Juga akan diadakan klinik FINA bagi pelatih loncat indah pada 25-29 April di tempat yang sama dan dipandu Mathew Helm, peraih medali emas kejuaraan dunia dan Commonwealth Games, dari Australia.
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019