Kelompok tersebut tidak memberikan bukti apapun atas klaim mereka.
Serentetan serangan bom menghancurkan ketenangan di Sri Lanka, negara yang berpenduduk mayoritas penganut Buddha, sejak perang saudara yang melibatkan separatis berakhir 10 tahun lalu. Serangan Minggu juga meningkatkan ketakutan bahwa kekerasan antarmasyarakat akan kembali muncul.
Sri Lanka memiliki penduduk sejumlah 22 juta orang, termasuk warga minoritas Kristen, Muslim dan Hindu.
Sumber: ReutersBaca juga: Akademisi: jangan kaitkan aksi teror Sri Lanka dengan agama tertentu
Baca juga: KAMMI: bom Sri Lanka tragedi kemanusiaan yang harus dilawan
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019