• Beranda
  • Berita
  • Bulog NTT hentikan operasi pasar bawang merah dan putih

Bulog NTT hentikan operasi pasar bawang merah dan putih

24 April 2019 07:26 WIB
Bulog NTT hentikan operasi pasar bawang merah dan putih
Seorang pedagang sedang merapikan dagangannya di pasar Oebobo, Kota Kupang, NTT. (ANTARA/Kornelis Kaha)

Kami masih tunggu pasokan dari para petani bawang di NTT. Saat ini para petani belum panen

Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Nusa Tenggara Timur (NTT) menghentikan operasi pasar (OP) bawang merah dan bawang putih akibat stok bahan pokok tersebut di gudang sudah habis.

"Akibat stok bawang merah dan putih habis di gudang, kami terpaksa hentikan operasi pasar sementara waktu," kata Kepala Bulog Divre NTT Eko Pranoto di Kupang, Rabu.

Hal ini disampaikan ketika ditanya terkait peran Bulog Divre NTT mencegah kenaikan harga kebutuhan pokok di NTT, khususnya Kota Kupang, karena sejak sepekan lalu, harga bawang putih dan bawang merah terus merangkak naik.

Hingga saat ini harga bawang merah sudah mencapai Rp30 ribu per kilogram. Sementara harga bawang putih mencapai Rp70 ribu per kilogram.

Eko menambahkan bahwa pihaknya saat ini masih menunggu pasokan bawang, baik merah dan putih dari para petani.

"Kami masih tunggu pasokan dari para petani bawang di NTT. Saat ini para petani belum panen," ujar dia.

Lebih lanjut ia menambahkan stok bawang merah dan putih di gudang habis sejak pekan lalu, pascaharga bawang di pasar tradisIonal di kota itu mengalami kenaikan.

Bulog NTT, kata dia, saat harga bawang merah dan putih melonjak pekan kemarin justru menjual bawang merah dengan harga Rp25 ribu per kilogram. Sementara bawang putih seharga Rp23 ribu per kilogram.

"Hal ini lah yang mengakibatkan stok di gudang kami habis. Paling lama Juni atau Juli lagi baru kami bisa membeli bawang dari hasil panenan petani di NTT," ujar dia.

Beberapa warga yang ditemui di pasar tradisional Kota Kupang mengatakan harga bawang putih dan merah saat ini cukup mahal.

"Saya kemarin coba cari di operasi pasar Bulog NTT, tetapi ternyata habis. Terpaksa cari di pasar, walaupun harganya sudah mencapai Rp70 ribu per kilogram," ujar Angela, seorang warga.

Baca juga: Kebijakan tolak impor bawang putih perkuat petani lokal
Baca juga: Mendag: persediaan bawang putih cukup, tidak perlu impor

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019