"Bapak Widiartha ini terserang stroke pada saat penghitungan suara di TPS. Sekitar pukul 23.00 Wita, Widiartha lemas di TPS, kemudian dilarikan ke RSUD Karangasem dan lantas dirujuk ke RSUP Sanglah," kata Ketua KPU Provinsi Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan di sela-sela membezuk di RSUP Sanglah, Denpasar, Rabu.
KPU Bali, lanjut dia, sudah berkoordinasi dengan Gubernur Bali dan sudah diperintahkan kepada jajaran Dinas Kesehatan (puskesmas) agar melakukan pengecekan kesehatan rutin kepada rekan-rekan PPK yang melakukan proses rekapitulasi.
Sementara itu, anggota KPU Bali Gede John Darmawan menambahkan pihak KPU Bali juga sedang mengusahakan untuk mendapat santunan dari KPU RI.
Untuk di Bali, sedikitnya ada empat petugas KPPS dan satu pegawai kontrak yang sakit saat menjalankan tugas kepemiluan.
Selain Widiartha, petugas KPPS yang sakit adalah Ida Bagus Ketut Padang (Ketua KPPS TPS 17 Lingkungan Pendem, Karangasem), I Made Agus Suta Wijaya (Anggota KPPS TPS 48 Tampuagan I, Karangasem), dan Ni Komang Sri Apriani (anggota KPPS TPS 27 Jimbaran, Kabupaten Badung).
Sementara AA Gede Juliarta, pegawai kontrak di KPU Bangli mengalami patah tulang bahu akibat kecelakaan saat mengambil konsumsi nasi bungkus untuk staf dan komisioner yang sedang melakukan setting logistik pada 29 Maret 2019.
Akibat kejadian tersebut, Juliarta mendapatkan tindakan operasi di RSU BMC Bangli dengan biaya sendiri.
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2019