Kementerian Perdagangan RI menggelar operasi pasar bawang putih di beberapa pasar tradisional Kota Pekanbaru, Riau, Rabu, dengan harga grosir Rp22.500 per kilogram."Jadi tidak ada alasan untuk harga naik. Walau permintaan menjelang puasa selalu naik," ujarnya.
Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Tjahya Widayanti di Pekanbaru mengatakan bahwa operasi pasar tersebut bertujuan untuk menekan lonjakan harga komoditas bawang putih.
Dari pantauan tim Kemendag di Pekanbaru dan sekitarnya, kata Tjahya, harga bawang putih termasuk tinggi karena di tingkat pengecer bisa mencapai Rp50 ribu hingga Rp60 ribu per kilogram.
"Target tahap awal diharapkan harga akan turun ke level Rp30.000 per kilogram," katanya saat memantau harga ke beberapa pasar tradisional di Kota Pekanbaru.
Tjahya Widayanti menjelaskan, pihaknya setiap hari melakukan pemantauan harga kebutuhan pokok di masyarakat, terutama menjelang Ramadhan. Sejauh ini memang telah terjadi lonjakan harga bawang putih hampir di seluruh pasar tradisional di Indonesia.
Untuk menekan lonjakan harga bawang putih, lanjutnya, pemerintah sudah meminta kepada importir agar mengeluarkan stok mereka ke pasar sebab tidak lama lagi akan memasuki bulan puasa.
"Contohnya hari ini di pasar tradisional Pekanbaru, kami telah memaksa importir untuk melakukan operasi pasar bawang putih. Tujuannya untuk menekan kenaikan harga yang sempat melambung. Selain juga ingin menciptakan ketenangan beribadah bagi umat Muslim sehingga tidak membuat masyarakat gelisah karena harga naik," ujarnya.
Ia juga meminta awak media tidak membesar-besarkan pemberitaan tentang kenaikan harga sebab sejauh ini stok bahan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, dan sebagainya cukup.
"Jadi tidak ada alasan untuk harga naik. Walau permintaan menjelang puasa selalu naik," ujarnya.
Diakuinya, harga bawang putih sempat melambung, namun mulai stabil terutama dengan masuknya stok ke pasar. Pada tahap awal diharapkan harga bisa stabil, dan selanjutnya akan ada impor bawang putih lagi. "Kita memang masih 95 persen tergantung pada impor bawang putih," imbuhnya.
Gubernur Riau Syamsuar yang ikut dalam kunjungan ke pasar tradisional meminta pedagang tidak menimbun bahan pokok sebab itu merupakan tindak kejahatan. Pemprov Riau akan melakukan pengawasan melalui tim Satuan Tugas Pangan (Satgas Pangan).
"Kemarin memang ada kenaikan harga bawang putih, tetapi karena sudah ada operasi pasar tadi mulai turun," kata Syamsuar.
Karenanya, Syamsuar berharap masyarakat bisa menyambut bulan puasa dalam keadaan tenang, fokus, dan aman.
Sementara itu, dari beberapa kunjungan di pasar Sukaramai, tim masih mendapati harga bawang putih diecer tinggi dengan Rp45.000 per kilogram.
Samsinar, salah seorang pedagang bawang mengaku masih membeli bawang putih dengan modal Rp42.000 per kilogram. Ia bahkan menunjukkan nota pembelian bawang putih tersebut ke tim Kemendag.
"Saya ecer Rp45.000 per kilogram karena modalnya masih Rp42.000 per kilogram," ujar Samsinar.
Selain bawang putih, harga bawang merah tercatat masih tinggi juga yakni RpRp30.000 per kilogram. Sementara harga telur ayam ras stabil Rp1.500 per butir, atau satu papan lebih murah hanya Rp40.000 per papan isi 30 butir.
Pewarta: Vera Lusiana
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019