• Beranda
  • Berita
  • BRI kantongi laba Rp8,2 triliun, tumbuh 10,43 persen

BRI kantongi laba Rp8,2 triliun, tumbuh 10,43 persen

24 April 2019 18:11 WIB
BRI kantongi laba Rp8,2 triliun, tumbuh 10,43 persen
Jajaran Direksi PT. BRI Tbk Persero dalam jumpa pers paparan kinerja di Jakarta, Rabu (Indra Arief Pribadi)

"Di antara kredit itu, kredit mikro tumbuh sekitar 13,17 persen (yoy), kredit konsumer tumbuh 9,63 persen (yoy), kredit ritel dan menengah tumbuh 13,47 persen (yoy) serta kredit korporasi tumbuh 14,15 persen (yoy)," kata Supra.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengantongi laba bersih konsolidasi Rp8,2 triliun pada triwulan I/2019 atau tumbuh 10,43 persen secara tahunan, dengan meningkatnya kontribusi pendapatan komisi dan juga pendapatan bunga bersih.

Peningkatan laba ini turut mengerek kenaikan aset secara konsolidasi BRI beserta anak perusahaannya mencapai Rp 1.279,86 triliun atau naik 14,35 persen secara tahunan (year on year/yoy), kata Direktur Utama BRI Suprajarto dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan bahwa perolehan laba disokong penyaluran kredit dan yang tumbuh 12,9 persen (yoy) atau di atas rata-rata industri perbankan nasional, dan juga kontribusi dari pendapatan berbasis komisi sebesar Rp3,14 triliun atau tumbuh 16,49 persen (yoy).

"Di antara kredit itu, kredit mikro tumbuh sekitar 13,17 persen (yoy), kredit konsumer tumbuh 9,63 persen (yoy), kredit ritel dan menengah tumbuh 13,47 persen (yoy) serta kredit korporasi tumbuh 14,15 persen (yoy)," kata Supra.

Kredit mikro BRI masih menjadi porsi terbesar penyaluran kredit BRI dengan segmen 33,21 persen dari seluruh portofolio pinjaman. Angka ini naik dibanding Maret tahun 2018 sebesar 33,13 persen.

Dengan pertumbuhan kredit di 12,9 persen, emiten bersandi BBRI itu menjaga rasio kredit bermasalah di 2,41 persen pada akhir kuartal I 2019, atau lebih rendah dibandingkan akhir Maret 2018 sebesar 2,46 persen.

Sementara itu penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada akhir kuartal I 2019 tumbuh 13,18 persen (yoy) dari Rp827,06 Triliun di triwulan I 2018 menjadi Rp936,03 triliun pada  triwulan I/2019.

"Komposisi dana murah (CASA) menjadi penopang utama DPK BRI, dimana tumbuh 14,01 persen (yoy) sehingga saat ini komposisi CASA BRI menjadi 56,28 persen," katanya.

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019