"Kita tahu generasi muda termasuk kaum yang rentan terhadap paham radikalisme. Banyak generasi muda kita terpapar paham radikalisme dan ujungnya adalah aksi terorisme," ujar Wiranto dalam pelantikan Duta Damai Dunia Maya Asia Tenggara di Jakarta, Rabu.
Namun, ia mengaku tidak memiliki data pasti jumlah generasi muda yang telah terpapar paham radikalisme dan perbandingannya dengan generasi lebih tua.
Menurut dia, teknologi maju dapat memberikan kemudahan kelompok radikal melakukan rekrutmen dan membangun opini melalui dunia siber.
Apalagi pengguna Internet di Tanah Air saat ini sebanyak 132 juta orang, pengguna media sosial sebanyak 106 juta orang dan gawai yang beredar tercatat sebanyak 371 juta.
Fakta itu, ujar Wiranto, menunjukkan masyarakat, khususnya generasi muda merupakan kelompok yang paling banyak mengandalkan informasi dan komunikasi melalui dunia maya
"Generasi muda memanfaatkan teknologi ini khususnya dalam ekonomi kreatif, konektivitas dan networking. Namun demikian teknologi dimanfaatkan pula untuk tujuan destruktif," kata dia.
Untuk itu, ia menekankan generasi muda harus dibekali dengan pola berpikir kritis dan literasi digital yang baik agar dapat menolak ajakan melakukan kekerasan dan menebar teror.
Wiranto juga mengapresiasi digelarnya pelantikan Duta Damai Dunia Maya Asia Tenggara yang melibatkan generasi muda secara berkesinambungan menangkal paham terorisme yang menyebar di dunia maya.
"Harapan kami peran generasi muda menciptakan daya tangkal kuat lawan paham kekerasan dan ekstrim lainnya," kata Wiranto.
Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2019