• Beranda
  • Berita
  • Rusia, AS, China bujuk Taliban ikuti pembicaraan antar-kelompok

Rusia, AS, China bujuk Taliban ikuti pembicaraan antar-kelompok

24 April 2019 20:07 WIB
Rusia, AS, China bujuk Taliban ikuti pembicaraan antar-kelompok
Sejumlah personel keamanan berjaga di lokasi terjadinya penyerangan mortar di Kabul, Afghanistan, Kamis (7/3/2019). Laporan sementara dari otoritas keamanan setempat, kejadian tersebut telah menyebabkan tiga orang tewas dan 22 orang lainnya luka-luka. ANTARA FOTO/REUTERS/Omar Sobhani/wsj.
Rusia, Amerika Serikat dan China pekan ini akan menekan para pejuang Taliban di Afghanistan untuk mengadakan pembicaraan dengan para politikus dan kelompok sipil Afghanistan, suatu langkah penting dalam proses yang bertujuan mengakhiri perang di negara Asia Selatan itu.

Para wakil tiga negara tersebut dijadwalkan bertemu di Moskow pada Kamis dengan harapan dapat mempercepat pembicaraan perdamaian dengan Taliban, beberapa hari setelah kegagalan satu pertemuan yang bertujuan mengajak para pihak yang bermusuhan di Afghanistan untuk mengadakan perundingan resmi.

Wakil Khusus AS untuk Rekonsiliasi Afghanistan Zalmay Khalilzad, yang sudah mengadakan beberapa babak perundingan langsung dengan para pejabat Taliban di Qatar, direncanakan menghadiri pertemuan tersebut di Moskow.

"Mengenai lawatan ini, saya bekerja untuk membangun dukungan internasional bagi proses perdamaian Afghanistan dan mendorong para pihak di Afghanistan untuk berdialog dan berunding. Rintangan di jalan bukan alasan untuk bergerak lamban," kata Khalilzad di Twitter pekan ini.

Khalilzad sudah membuat beberapa kemajuan dalam pembicaraan dengan Taliban, khususnya dalam dua hal utama: tuntutan Taliban bagi penarikan pasukan AS dan asing lainnya dan tuntutan AS yang dijamin Taliban bahwa Afghanistan tidak digunakan sebagai pangkalan bagi serangan-serangan militan.

Dua isu utama lainnya dalam proses ialah gencatan senjata dan pembicaraan antara pihak-pihak yang bertikai di Afghanistan, atau pembicaraan antar-kelompok Afghanistan.

Taliban sudah lama menolak berbicara dengan pemerintah Afghanistan dukungan AS, mengecamnya sebagai "boneka" asing", dan pertempuran berlangsung terus. Taliban mengumumkan serangan pada musim semi tahunan bulan ini.

Dua diplomat di Kabul mengatakan diharapkan pertemuan Moskow dapat mendorong tekanan internasional guna menjamin para militan bertemu para wakil lain Afghanistan.

Sumber: Reuters

Baca juga: Imam: Rakyat Afghanistan menentang pertumpahan darah di negeri mereka
Baca juga: Pembicaraan perdamaian Afghanistan dibatalkan karena masalah delegasi
Baca juga: Pertempuran terjadi di Afghanistan sebelum pembicaraan perdamaian

Pewarta: Mohamad Anthoni
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2019