"Itu target mininal. Harapan saya bisa lebih baik lagi," kata M. Fadli saat dikonfimasi dari Jakarta, Rabu.
Perjuangan mantan pebalap motor untuk bisa lolos ke Paralimpade 2020 memang sudah dimulai. Pebalap asal Bogor, Jawa Barat ini terus mengikuti kejuaraan internasional yang didalamnya ada terdapat poin untuk menentukan lolos tidaknya ke kejuaraan empat tahunan itu.
Kejuaraan internasional terakhir yang diikuti M. Fadli adalah Asian Road Paracycling Championship (ARCC) 2019 di Tashkent Uzbekistan, Selasa (23/4). Hasilnya cukup mengembirakan karena mampu menjadi yang terbaik pada nomor Individual Time Trial (ITT).
Atlet paracycling pertama Indonesia akhirnya dinobatkan sebagai juara Asia nomor ITT setelah membukukan catatan waktu 30 menit 33 detik untuk menempuh jarak 20 km.
"Saat itu hujan cukup deras. Tapi saya berusaha tetap maksimal. Alhamdulillah rezeki tidak pernah ketuker. Got the Gold Medal and Rainbow from ARCC. Terima kasih atas dukungannya. Semakin terbuka peluang untuk Paralympic Tokyo 2020. Keep hard working," kata M. Fadli menambahkan.
Setelah turun di Asian Road Paracycling Championship (ARCC) 2019 di Tashkent Uzbekistan, M. Fadli dijadwalkan bakal turun dibeberapa kejuaraan internasional yang sudah direncanakan.
"Ada tahun ini, ada juga yang tahun depan. Untuk tahun ini rencananya turun di kejuaraan Malaysia, Agustus nanti. Setelah itu di Belanda bulan September," kata pebalap berusia 35 tahun itu.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) Raja Sapta Oktohari mengaku bangga dengan pencapaian M. Fadli. Apalagi ia juga mendampingi pebalap Indonesia itu saat balapan
"Alhamdulillah Atlet Paracycling kebanggaan Indonesia M Fadli kembali mendapatkan Emas di Asian Road Championship 2019 Uzbekistan. Hasil yang cukup bagus," katanya saat dikonfimasi.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2019