PT Geo Dipa Energi (Persero) melakukan "groundbreaking" pembangunan Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Unit 2 Dieng dan Patuha 2 secara simbolis di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis."Kami menggunakan istilah groundbreaking, walau tidak secara nyata langsung hadir di lapangan, karena biasanya peletakan batu pertama memang ada di lapangan, tapi kali ini sombolis, " kata Riki Firmandha.
Geodipa melanjutkan pembangunan PLTP unit 2 Dieng dan Patuha masing-masing sebesar 60 megawatt (MW) yang akan diselesaikan pada 2023.
Direktur Utama Geodipa Riki Firmandha Ibrahim menyampaikan terima kasih kepada pihak yang sudah mendukung serta membantu terlaksananya pembangunan proyek tersebut.
"Kami menggunakan istilah groundbreaking, walau tidak secara nyata langsung hadir di lapangan, karena biasanya peletakan batu pertama memang ada di lapangan, tapi kali ini sombolis, " kata Riki Firmandha.
Geodipa sedang membangun 10-15 MW small scale power plant dan 10-15 MW organic rankine cycle power plant dengan skema build operate transfer (BOT) yang akan beroperasi pada 2020 dan 2022.
Dengan pembangunan tersebut Geodipa akan meningkatkan kapasitas produksi listriknya hingga 270 MW.
Saat ini kontribusi pajak dan PNBP hampir Rp40 miliar, pada 2023 diprediksi akan meningkat sejalan dengan kenaikan akumulasi hingga 182 persen.
Sementara itu, untuk kontribusi PNBP Geodipa akan mencatat kenaikan sebesar 120 persen melalui bonus produksi dan iuran eksplorasi ke kas umum daerah dari masing-masing wilayah kerja panas bumi Geodipa.
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019