• Beranda
  • Berita
  • Kemenristekdikti : Ada 22 "Science Techno Park" pada 2019

Kemenristekdikti : Ada 22 "Science Techno Park" pada 2019

25 April 2019 13:28 WIB
Kemenristekdikti : Ada 22 "Science Techno Park" pada 2019
Sekjen Kemenristekdikti Ainun Naim saat memberikan sambutan dalam acara Riset Pro di Jakarta, Kamis (25/4/2019). (Indriani)
Sekretaris Jenderal Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Ainun Naim mengatakan jumlah "Science Techno Park" (STP) pada 2019 naik menjadi 22 STP atau penambahan tiga ST​P baru.

"Tahun ini ada peningkatan sekitar tiga STP lagi," ujar Ainun dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.

Ainun menjelaskan dulu jumlah STP ditargetkan bisa mencapai 100, namun pada kenyataan yang ada saat ini baru ada 18 STP, padahal STP tersebut dinilai sangat penting dan masuk dalam prioritas nasional.

Ainun menjelaskan beberapa penyebab mengapa jumlah STP tak sesuai target seperti aspek sumber daya manusia yakni tenaga ahli, karena terkait dengan pengembangan teknologi.

"Kita bekerja sama dengan Perguruan Tinggi Neger (PTN) dan juga lembaga non kementerian, ada BATAN ada LIPI yang mana banyak ahli-ahlinya. Dengan demikian, diharapkan STP ini berkembang di PTN," kata dia lagi.

Dalam hal pengembangan STP, Riset Pro mendukung agar produk-produk yang dihasilkan oleh STP bisa dimanfaatkan masyarakat. Contohnya Institut Teknologi Sepuluh November yang memproduksi motor listrik, yang sebentar lagi akan dipasarkan.

"Research and Innovation in Science and Technology Project"atau Riset Pro merupakan program Kemenristekdikti yang diawali pada tahun 2013 berdasarkan Loan IBRO No 8245-ID.

Salah satu komponen Riset Pro yaitu komponen satu bertugas untuk memperbaiki kerangka kebijakan inovasi dan revitalisasi lembaga penelitian di LPNK. Empat LPNK di bawah koordinasi Kemenristekdikti sebagai penerima manfaat dari kegiatan Riset Pro ini adalah BPPT, BATAN, LIPI dan LAPAN.

Kajian Riset pro yang sudah menghasilkan rekomendasi sejak tahun 2016 hingga tahun 2018, diharapkan dapat segera riil dan diimplementasikan pada 2019.

Keberlanjutan ini diharapkan dapat menunjang kegiatan dan program untuk tahun 2020 hingga tahun-tahun berikutnya sehingga membawa dampak yang positif bagi penguatan iklim inovasi di Indonesia.

Baca juga: Dirjen dorong PUI menjadi "science techno park"
Baca juga: Kolaborasi dengan Kawasan Sains dan Teknologi untungkan industri
Baca juga: Universitas Jember rintis "Science Techno Park"

 

Pewarta: Indriani
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019