"Sekarang nggak ada masalah, cuman lebih ke takut aja kalau dipaksa. Misalnya dimasukin lagi di tangan atasnya takut lepas lagi. Ketakutan sendiri masih, karena aku merasa belum pulih 100 persen," kata Siman usai lomba.
Cedera dislokasi dialami oleh atlet asal Bali itu saat berlaga di ASEAN University Games 2018 di Naypyidaw, Myanmar, Desember tahun lalu.
Saat Kejurnas FAI ini berlangsung, kata Siman, dirinya masih dalam tahap pemulihan cedera. Apalagi sekitar Mei, ia harus mengikuti pemusatan latihan di Amerika Serikat.
"Nah sebelum berangkat aku pasti konsultasi terus ke dokter biar secepatnya pulih. Karena kalau sudah ke Amerika susah juga untuk terapi dan segala macemnya," kata perenang berusia 25 tahun itu.
Siman mengaku saat ini memang tidak merasakan sakit saat perlombaan. Namun, rasa sakit baru akan dirasakan setelah selesai perlombaan. Kondisi itu seperti dialami pada ajang ASEAN University Games 2018.
"Aku juga waktu cedera (di ASEAN University Games), feelnya kan nggak sakit, cuman nggak ada power aja. Begitu sampai (naik dari atas kolam renang) baru bener-bener nggak bisa digerakin," kata Siman,
Meski belum sepenuhnya pulih, Siman yang turun dalam nomor 50 meter gaya punggung, mampu mencatatkan waktu tercepat dengan waktu 00.26.10 detik.
Di posisi kedua diraih atlet asal Jawa Barat Ricky Anggawijaya dengan catatan waktu 00.26.76 detik dan posisi ketiga ditempati Dwiki Anugerah dengan waktu 00.27.23 detik.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019