Meksiko berjanji hapuskan penyiksaan tahanan

25 April 2019 22:39 WIB
Meksiko berjanji hapuskan penyiksaan tahanan
Keluarga tahanan berteriak sambil memanjat pagar setelah sejumlah tahanan dipindahkan ke penjara lain, diluar lembaga pemasyarakatan Topo Chico di Monterrey, Meksiko, Rabu (27/3/2019). ANTARA FOTO/REUTERS/Daniel Becerril/djo (REUTERS/DANIEL BECERRIL)
Meksiko berjanji pada Kamis akan menghapus penyiksaan terhadap para narapidana yang dikatakan oleh para pakar Perserikatan Bangsa-Bangsa dan pegiat dilakukan secara sistematis oleh pasukan keamanan dan penyidik yang tidak dijatuhi hukuman.

Komite PBB menentang Penyiksaan, yang beranggota 10 pakar independen, memulai pemeriksaan rekor Meksiko drlsms dua hari dalam mematuhi perjanjian internasional yang melarang bentuk kejahatan tersebut.

Para pegiat mengatakan pada Rabu bahwa pasukan keamanan dan pihak berwenang penjara Meksiko melakukan penyiksaan sistematis dan pemerkosaan tahanan dengan impunitas "hampir universal".

Penyiksaan narapidana dengan sengatan listrik dan dibuat sulit bernafas biasa digunakan dan juga kekerasan seksual, demikian menurut 120 kelompok dalam pernyataan bersama.

Di bawah Presiden Andres Manuel Lopez Obrador, yang mulai naik ke tampuk kekuasaan pada Januari, kantor penuntut tak lagi melaporkan kepada eksekutif itu, dengan demikian "menjamin kemerdekaan" dalam investigasi kejahatan, kata delegasinya.

"Kami masih punya jalan panjang untuk meyakini bahwa penyiksaan dan perlakuan tak manusiawi dihapuskan sama sekali," kata Marta Delgado
Peraita, pejabat senior yang menangani isu-isu multilateral dan hak asai manusia di Kementerian Luar Negeri Meksiko, kepada panel. "Setelah empat bulan, pemerintah ini menyadari tantangan-tantangan yang ada."

Kepala HAM PBB Michele Bachelet, yang melakukan perjalanan ke Meksiko bulan ini, mengatakan jumlah kematian akibat kekerasan yang terjadi mengingatkan dirinya kepada negara asalnya Chili ketika ribuan orang meninggal atau hilang selama diperintah kediktatoran militer.

Satu survei pemerintah yang dilakukan pada tahun 2016 di sekitar 300 lembaga pemasyarakatan menemukan lebih 75 persen narapidana mengalami kekerasan selama penahanan mereka, kata kelompok-kelompok pegiat, dengan menyebutkan para anggota angkatan darat dan angkatan laut merupakan pelanggaran terburuk.

Para anggota panel mengangkat tuduhan-tuduhan, termasuk kematian dalam tahanan dan perlakuan tak manusia terhadap para migran Amerika Tengah, dengan delegasi pemerintah ayang akan menjawab pada Jumat.

"Penyiksaan dan perlakuan tak manusia masih tinggi oleh aparat negara (Meksiko)," kata anggota panel Rodriguez-Pinzon. "Juga ada iklim impunitas."

Ketua panel Jens Modvig menyerukan Meksiko membentuk institut forensik independen daripada bergantung pada dokter-dokter di kantor penuntut untuk mendokumentasikan penyiksaan.

Sumber: Reuters

Baca juga: 32 napi kabur dari tiga penjara Meksiko
Baca juga: 17 tewas dalam pelarian dari penjara di Meksiko

Pewarta: Mohamad Anthoni
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019