Dalam pengamatan Antara di Bandung, Jumat, sejumlah peserta mulai memenuhi Lapangan Sesko TNI AU di Lembang.
Mereka terdiri atas unsur Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Pramuka, militer, dan unsur terkait lainnya.
Lembang menjadi lokasi peringatan HKB 2019 guna mengingatkan publik karena menyimpan potensi bencana Sesar Lembang.
Kepala Pusdatin dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho seiring HKB 2019 mengharapkan BPBD, organisasi perangkat daerah (OPD) kabupaten/kota dan provinsi dapat tampil optimal dalam mengukur kemampuan dan kekuatan daerah terkait dengan penanggulangan bencana.
HKB pertama kali dicanangkan pada 2017. Pada puncak HKB 2019 akan diadakan deklarasi relawan bela alam, geladi lapang, penandatanganan nota kesepahaman, video konferensi, peluncuran buku katalog potensi bencana, penyerahan hadiah lomba literasi kebencanaan, penanaman pohon, dan pemberian bibit pohon kepada relawan untuk ditanam di sepanjang 29 kilometer patahan Sesar Lembang.
Kegiatan akan diakhiri dengan penelusuran patahan Lembang yang berakhir di Tebing Karaton. Wartawan dan peserta akan dijelaskan oleh pakar tentang terjadinya patahan Sesar Lembang dan apa yang terjadi jika ada gempa bumi.
Sesar Lembang merupakan patahan sepanjang 29 kilometer yang terletak di bagian utara Kota Bandung.
Sutopo mengatakan patahan Lembang adalah patahan aktif yang bergerak 3-5,5 milimeter per tahun. Hal itu dapat terlihat di bagian utara yang terjadi penurunan dan bagian selatan terangkat. Daerah yang dilewati oleh Sesar Lembang, adalah Cihideung, Bosscha, dan Gunung Batu.
Proses tektonik itu mengakibatkan terbentuknya suatu gawir atau dinding terjal yang merupakan bidang gelincir dari Sesar Lembang.
Gawir tersebut dapat dilihat dengan jelas dari Lembang ke arah timur, sedangkan beberapa daerah yang terangkat akibat aktivitas Sesar Lembang adalah Gunung Palasari, Gunung Lembang, Observatorium Bosscha di bagian timur, Jambudipa di bagian barat, Batu Nyusun, Gunung Batu, Cihideung, dan Bukit The Peak.
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019