Dalam kunjungan ke RMU di Desa Taringgulandeuh, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Rini ikut terlibat dalam proses penggilingan dari gabah ke beras, sampai pada tahap penimbangan dan pengemasan. Setelah itu, ia pun melihat produk beras lainnya yang dihasilkan di RMU ini.
"Ini beras hitam ya? Saya mau coba di rumah. Ini harganya Rp50.000 sekantung 2 kilogram," kata Rini.
Awalnya, menteri berniat membeli dua kantung beras hitam tersebut dengan uang tunai, namun gerai mitra BUMN tersebut ternyata sudah terkoneksi dengan aplikasi Link Aja. Rini pun mengeluarkan handphone untuk segera menyelesaikan transaksi via aplikasi Link Aja.
Ada pun RMU Desa Taringgulandeuh merupakan salah satu dari tiga RMU di Purwakarta yang dibangun oleh PT Bank Tabungan Negara (BTN) sebagai upaya perseroan dalam rangka mendukung program kewirausahaan pertanian yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan usaha desa.
Dengan program kewirausahaan pertanian ini, pendapatan kelompok tani di Desa Taringgulandeuh diharapkan meningkat di mana masyarakat bisa menjual gabah dengan harga gabah Rp4.700 kg dari sebelumnya dengan harga Rp4.000 per kg.
Kenaikan harga jual gabah didorong oleh penggunaan mesin pengeringan padi yang optimal. Beras yang dihasilkan selanjutnya dijual di kisaran Rp11.000 dengan off taker dari BUMDes Bersama.
"Saya dengar ini salah satu RMU yang sudah maju di wilayah sini. Ini yang terus saya dorong bagaimana BUMN bisa membantu petani dalam mendorong pendapatan dan kesejahteraan hidupnya," kata Rini di dalam sambutannya.
Sejak bulan November 2018, Bank BTN menjalankan program mewirausahakan petani dan membentuk badan usaha dengan nama PT Mitra Bumdes Bersama WAPONSA Maju Sejahtera yang dimiliki oleh PT MITRA BUMDes Bersama (51 persen) dan Perusahaan Umum Daerah (49 persen).
PT MITRA BUMDes Bersama merupakan gabungan dari empat Kelompok Tani (Gapoktan yang ) di Purwakarta yang membentuk Mitra BUMDes Bersama.
Bank BTN juga telah memberikan bantuan CSR ke 4 Gapoktan berupa mesin traktor, mesin rontok padi, mesin pembasmi hama ke kelompok tani.
"Ini baru permulaan dan percontohan. Nanti keuntungannya 80 persen akan kita kembalikan kepada kelompok tani.Program-program seperti ini saya terus dukung, saya harapkan ini bisa menjadi percontohan yang selanjutnya bisa dibangun lagi di wilayah lain di Purwakarta khususnya maupun di Jawa Barat umumnya," ujar Rini.
Baca juga: Menteri BUMN berharap petani sejahtera
Baca juga: Rini minta Buwas digitalisasi 1.500 gudang Bulog
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019