"Masjid Kesultanan Ternate dengan berbagai kekhasannya, baik dari segi arsitektur bangunan maupun tradisi beribadah merupakan salah satu objek wisata religi yang paling menarik dikunjungi," kata pemerhati pariwisata di Malut Jamaluddin di Ternate, Minggu.
Salah satu kekhasan di masjid yang berusia ratusan tahun itu adalah tradisi dalam melaksanakan ibadah shalat lima waktu dan shalat tarawih, yang mewajibkan jamaah pria mengenakan celana panjang dan kopiah atau sorban, yang tidak ditemukan di masjid lain di Indonesia.
Menurut dia, masjid tertua lainnya di Ternate, seperti Masjid Heku di Ternate Utara dan Masjid Muttaqin di Ternate Tengah serta kompleks makam para sultan di sekitar Masjid Kesultanan Ternate juga merupakan objek wisata religi yang menarik untuk dikunjungi.
Berbagai tradisi yang digelar Kesultanan Ternate di bulan Suci Ramadhan, seperti ritual malam qunut pada malam 15 Ramadhan dan ritual ela-ela untuk menyambut malam turunnya lailatul qadar pada 27 Ramadhan merupakan tradisi yang pasti menarik dikunjungi wisatawan.
Kalau Pemkot Ternate gencar mempromosikan potensi religi tersebut, Jamaluddin optimistis akan mendorong wisatawan untuk berkunjung ke Ternate pada bulan Suci Ramadhan nanti, paling tidak bagi masyarakat Malut yang kini menetap di daerah lain dan jarang pulang.
Apalagi Ternate juga banyak memiliki objek wisata lainnya, seperti peninggalan sejarah benteng, wisata alam berupa Gunung Gamalama dan Danau Tolire serta wisata bahari berupa pantai dan panorama bawah laut.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Samin Marsaoly mengatakan pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan Pemkot Ternate, oleh karena itu semua potensi di daerah ini, termasuk wisata religi mendapat prioritas, baik dalam pengembangannya maupun promosinya.
Setiap bulan Suci Ramadhan, Pemkot Ternate menggelar Festival Ela-Ela dan Festival Gendang Sahur yang tujuannya selain melestarikan tradisi Islam di daerah ini, juga menarik kunjungan wisatawan.*
Baca juga: DMI minta pemuda Islam kembangkan wisata religi berbasis masjid
Baca juga: Dispar siap tata objek wisata religi Mataram
Baca juga: Upaya Banten "bumikan" wisata religi
Pewarta: La Ode Aminuddin
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019