Susy Susanti yang kini menjadi Kabid Binpres PP PBSI ini sebenarnya bukan alumnus PB Djarum, namun jika klub yang bermarkas di Kudus ini mempunyai kegiatan, peraih emas Olimpiade 1992 di Barcelona itu dipastikan hadir.
"Susy Susanti memang menantu kesayangan kita," kata Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin di sela bedah buku "Perjalanan Emas Bulu tangkis" di Wisma Ploso, Kudus dengan tertawa.
Salah satu legenda bulu tangkis Indonesia itu merupakan pemain binaan PB Jaya Raya, namun saat ini sudah dipersunting oleh salah satu legenda bulu tangkis asal PB Djarum yaitu Alan Budi Kusuma. Bahkan keduanya disebut sebagai pengantin Olimpiade karena keduanya meraih medali emas.
Selama ini, kata Yoppiy Rosimin tukar pikiran terkait perkembangan bulu tangkis Indonesia juga terus dilakukan yang tujuannya adalah membuat atlet Indonesia jauh lebih berprestasi. Bahkan, Susy Susanti juga beberapa kali membantu untuk mencari bakat pemain tunggal putri.
"Inilah yang kami lakukan. Semuanya adalah keluarga. Hari ini juga menjadi momen untuk semuanya berkumpul. Dari beberapa angkatan. Termasuk yang selama ini jarang ditulis media," kata Yoppy menambahkan.
Dengan momen HUT PB Djarum ke-50 tahun, hampir semua alumnus memang diundang. Selain Alan Budi Kusuma, Haryanto Arby, Hendrawan, Ivana Lie, Zelin Resiana, Meiliana Jauhari, Minarti Timur, Fung Permadi, Christian Hadinata hingga Liliyana Natsir.
Selain itu ada nama Hardianto, Edy Kurniawan, Hermawan Susanto, Darma Gunawi yang saat ini berada di Jerman juga hadir. Keluarga Mainaky juga tidak ketinggalan menghadiri momen bersejarah ini.
Sementara itu, Susy Susanti mengaku terharu mendapatkan sambutan yang luar biasa di PB Djarum. Apalagi sudah dianggap sebagai keluarga. Dengan demikian dirinya bisa terus berinteraksi dengan mantan bulu tangkis yang sama-sama dulunya berjuang untuk Indonesia.
HUT PB Djarum ini juga dijadikan oleh beberapa alumnus untuk nostalgia. Salah satunya dilakukan oleh Alan Budi Kusuma. Saat berkumpul dirinya ingat masa-masa berjuang dengan fasilitas latihan yang belum selengkap saat ini.
"Kuliner menjadi tujuan utama jika kumpul kayak gini. Disinikan banyak makanan enak," kata Alan dengan tersenyum.
Apa yang dilakukan Alan diamini oleh Fung Permani. Hanya saja, Fung sudah tidak seperti dulu lagi karena sudah mengurangi makan nasi, daging (kerbau) seperti yang dilakukan saat berjuang, berlatih dan bertanding bersama PB Djarum.
Baca juga: Liliyana Natsir di mata mantan Menteri Hukum dan HAM
Baca juga: 50 tahun PB Djarum ajang temu kangen para legenda
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019