Dia mengaku terkesan dengan beroperasinya transportasi umum massal yang bebas emisi seperti bus listrik karena akan secara langsung berdampak pada lingkungan khususnya kualitas udara di Jakarta.
"Kualitas udara kita membutuhkan perubahan yang drastis karena itu kita sekarang mulai Pemprov DKI Jakarta melakukan konversi atas kendaraan umum massal menggunakan listrik kendaraan umum yang bebas emisi,” kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta.
Saat uji coba tersebut dihadiri juga Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Saefullah, Direktur Utama PT Transjakarta, Agung Wicaksono dan Plt Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Sigit Wijatmoko.
Gubernur mengungkapkan nantinya pengoperasian bus listrik akan ditambah.
Namun pihak Pemprov DKI Jakarta dan Transjakarta masih menggodok proses perizinan dan administrasi operasional bus listrik, sehingga dalam waktu dekat bus listrik akan melayani rute di sekitar Monas saja.
"Pada aspek teknis tiga bis di sini nanti akan beroperasi sementara melayani sekitaran Monas sebagai eksebisi, jadi semua orang bisa mencoba dan merasakan,” kata Anies.
Dia berharap keberadaan bus listrik dapat membawa dampak perubahan, terutama perubahan prilaku warga ibukota untuk lebih memilih menggunakan transportasi massal yang ramah lingkungan.
“Pesan utamanya Pemprov DKI Jakarta menyadari sekali pentingnya perubahan kita terkait lingkungan hidup. Kita berharap adanya bus listrik ini masyarakat bisa mengurangi kendaraan bermotor dan lebih banyak memilih kendaraan umum,” kata Gubernur.
Uji coba akan dilaksanakan hingga enam bulan ke depan. Namun bila ditemukan kekurangan, uji coba akan dilanjutkan hingga
satu tahun.
Bus listrik yang diuji coba dibekali baterai berkapasitas 324 kWh yang mampu digunakan untuk menempuh jarak operasional rata-rata 250 kilometer.
Bila menggunakan sumber listrik industri, bus listrik tersebut membutuhkan waktu 3,5 - 4 jam untuk sekali pengisian daya menggunakan arus listrik 40 ampere. Sedangkan jika menggunakan "fast charging" 90 ampere, hanya membutuhkan waktu 2 - 3 jam.
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019