Salah satu atlet Indonesia Eko Rimbawan di Jakarta, Senin mengatakan dari hasil performa pada Singapore Open Track and Field Championship, serta kejuaraan Atletik Asia di Qatar, banyak clash (bentrok) yang terjadi antara masing-masing pelari dalam nomor estafet.
"Kemarin banyak clash. Saya kan jadi pelari kedua dan pelari ketiga, clash juga. Dengan pelari pertama juga clash, terlalu dekat," jelas Eko saat dijumpai usai latihan rutin di Stadion Madya Gelora Bung Karno Jakarta.
Kurangnya sinkronisasi waktu antara pelari satu dengan yang lain, kata dia, dapat menyebabkan clash, sehingga waktu dapat terbuang sampai beberapa detik.
"Dengan waktu yang mepet ini, kita harus latihan terus," kata Eko menambahkan.
Apa yang disampaikan Eko juga dibenarkan oleh asisten pelatih sprint PB PASI Fadlin Ahmad. Menurut dia dengan singkatnya waktu, perpindahan tongkat memang paling krusial.
Hasil evaluasi beberapa pertandingan terakhir menunjukkan performa perorangan yang terbilang baik, namun teknik perpindahan tongkat dalam estafet masih belum mulus.
"Ada banyak faktor yang mempengaruhi. Salah satunya ya mungkin timing. Kekompakan tim juga berpengaruh," kata atlet yang pensiun usai turun di Asian Games 2018 itu.
Di luar latihan sprint dan latihan fisik seperti angkat beban, tim atlet lari nasional juga banyak melakukan latihan di dalam kolam renang sebagai bagian dari persiapan.
"Untuk melatih teknik ayunan tangan," kata Fadlin lagi.
Pendampingan psikologis melalui latihan unifikasi juga menjadi bagian dari latihan rutin. Gunanya untuk menyelaraskan mental dan mindset para atlet dengan kondisi fisik yang telah digenjot sedemikian rupa.
Adapun atlet yang akan iberangkatkan ke IAAF World Relays 2019 di Yokohama, Jepang adalah Lalu Muhammad Zohri, Eko Rimbawan, Bayu Kertanegara, Muhammad Abina Bisma serta dua atlet cadangan Joko Kuncoro Adi dan Adi Ramli.
Pada kejuaraan tersebut tim estafet putra Indonesia menargetkan untuk dapat lolos ke babak final agar mendapat ranking untuk mengikuti Olimpiade 2020.
Baca juga: Eni bertekad loloskan tim estafet ke Olimpiade 2020
Baca juga: Indonesia raih dua emas pada kejuaraan atletik di Singapura
Baca juga: Timnas estafet Indonesia masih cari "chemistry"
Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019