“Gladi posko ini untuk mengetahui kemampuan petugas dalam mengaplikasikan fungsinya masing-masing," jelas Direktur Bina Haji Kementerian Agama Khoirizi di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan gladi posko dilakukan setelah pembekalan selama 8 hari dan nantinya akan dilakukan evaluasi.
Gladi posko dilakukan sebagaimana simulasi atas alur kegiatan ibadah haji yang sesungguhnya.
Kepala Satops Armuzna Tahun 1440 H/2019, Jaitul Muchlis pada kesempatan yang sama mengatakan Gladi Posko dilakukan sebagai miniatur bagi petugas untuk melaksanakan tugas di medan operasi yang sesungguhnya.
“Maka kita simulasi sebagai miniatur pelaksanaan petugas dengan berbagai unit layanan yang ada di medan operasi yang sesungguhnya. Mereka diharapkan paham, terampil, memiliki sensitivitas yang tinggi dalam merespon permasalahan yang dialami di lapangan,” katanya.
Menurut Jaitul Muchlis, gladi tersebut setidaknya akan menggambarkan 60-70 persen hal-hal yang mungkin terjadi di lapangan.
“Prosentase sekecil apapun ini sangat bermanfaat sebagai modal petugas haji agar nanti saat melaksanakan tugas dan fungsinya bisa terlaksana dengan baik,” katanya.
Ia pun berpesan kepada para petugas haji agar terlebih dahulu melakukan orientasi medan kerja, mempersiapkan diri dengan menata niat melayani, totalitas dan manajemen waktu yang baik.
“Bahkan saya punya ungkapan khusus, petugas terlarang untuk sakit,” katanya.
Gladi Posko digambarkan dengan kedatangan jemaah haji gelombang I yang mulai memasuki Makkah. Rombongan jemaah yang tergabung dalam kelompok terbang JKG-01 ini, memasuki Makkah, Selasa (16/07).
Rombongan yang berasal dari Kota Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta ini terdiri dari 388 jemaah. Mereka ditempatkan pada Sektor 3, Zona Raudhah.
"Alhamdulillah hari ini telah tiba di sektor 3, jemaah asal Embarkasi JKG-01. Jumlahnya 200 jemaah haji perempuan, 188 jemaah haji laki-laki," tutur Sekretaris Sektor 3 Adi Nugroho.
Adi menerangkan, ada satu jemaah sakit yang telah memperoleh pertolongan pertama dari tim kesehatan sektor.
"Satu yang sakit, sudah tertangani, dan sudah bergabung dengan kelompoknya kembali," terang Adi.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019