"Sejak pagi sudah banyak SKPD yang mengantarkan. Sore ini tercatat 150 kilogram rendang terkumpul," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar, Rumainur di Padang, Selasa.
Jumlah itu dipastikan akan terus bertambah, karena masih banyak SKPD yang telah menyampaikan komitmen untuk membantu, tetapi belum sempat untuk mengantarkan.
Ia mengatakan jumlah pasokan rendang dari sejumlah pedagang kuliner di Kota Padang juga belum bisa memenuhi permintaan ratusan kilogram secara tiba-tiba dalam satu hari.
Karena itu, katanya, proses pengumpulan akan dilakukan selama beberapa hari ke depan untuk memenuhi kuota satu ton rendang di posko BPBD Sumbar.
Masyarakat yang ingin menyumbangkan rendang juga bisa mengantar langsung ke posko tersebut. Namun makanan terlezat di dunia itu diminta agar dikemas dalam bungkus setengah kilogram untuk memudahkan distribusi nantinya.
Bantuan rendang bagi saudara sebangsa yang sedang ditimpa musibah merupakan sebuah gerakan simpati yang awalnya digerakkan oleh Gubernur Sumbar Irwan Prayitno.
Hal positif itu kemudian diadopsi oleh sejumlah pemerintah daerah dan seolah telah menjadi ikon simpati warga Minang terhadap saudaranya yang terkena bencana.
Pengiriman rendang itu pernah dilakukan untuk gempa Aceh, gempa NTB, Sulawesi, serta gempa dan tsunami Lampung-Banten.
Banjir menerjang sejumlah kabupaten dan kota di Bengkulu setelah hujan deras mengguyur seluruh wilayah itu dari Jumat (26/4) sore hingga Sabtu (27/4) pagi. Sungai yang meluap dan air laut yang naik mengakibatkan banjir parah disertai longsor pada beberapa lokasi.
Bencana banjir dan tanah longsor terjadi di Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Kepahiang, Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Lebong, Kabupaten Seluma, Kabupaten Bengkulu Selatan, dan Kabupaten Kaur.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu hingga Senin (29/4) bencana itu menyebabkan 29 orang meninggal dunia dan 13 orang hilang. Sebanyak 12 ribu warga diperkirakan terimbas dan harus mengungsi.
Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019