"Tren Muffest menekankan pada busana muslim siap pakai," jelas Ali Charisma, National Chairman Indonesian Fashion Chamber, penyelenggara Muffest, di Jakarta, Rabu.
Menurut Ali, pasar busana siap pakai punya potensi besar baik di ranah domestik maupun internasional. Acara Muslim Fashion Festival diharapkan juga bisa jadi "window shopping" untuk melihat tren busana muslim terkini.
Selain peragaan busana dari sejumlah perancang seperti Restu Anggraini, Deden Siswanto, Ria Miranda, Puru Kambera hingga Sayee, acara ini juga diramaikan oleh sekitar 150 booth yang menjual busana, aksesoris hingga kosmetik.
Pembukaan Muffest 2019, Rabu, diramaikan oleh peragaan busana dari SMK NU Banat Kudus binaan Djarum Foundation, Noore Muslim Sportwear, Lania Rakhmawati, Irma Intan dan Lisa Fitria.
The State Global Islamic Economy melaporkan konsumsi fashion muslim dunia saat ini mencapai 270 miliar dolar AS, yang diproyeksi terus meningkat dengan laju pertumbuhan sebesar 5 persen. Diperkirakan pada 2023 konsumsi fashion muslim dunia bakal menyentuh hingga angka 361 miliar dolar AS.
Sementara itu, konsumsi fashion muslim di Tanah Air mencapai 20 miliar dolar AS, dengan tingkat pertumbuhan 18,2 persen per tahun.
Baca juga: Muffest 2019 dibuka, mendekat pada target kiblat mode muslim dunia
Baca juga: Muffest 2019 targetkan transaksi Rp45 miliar
Baca juga: Industri kecil dan menengah turut kembangkan dunia mode
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019