Universitas Muslim Indonesia (UMI) mencatat terobosan sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) pertama yang akan menerapkan sistem Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk penerimaan mahasiswa baru tahun ajaran 2019/2020.Tentunya ini merupakan pertama kalinya PTS menerapkan UTBK dan itu memang sudah saatnya dilakukan,
Rektor UMI Prof Dr H Basri Modding MSi di Makassar, Kamis, mengatakan ada sejumlah pertimbangan yang melatari sehingga memutuskan untuk mulai memberlakukan sistem komputerisasi dalam seleksi penerimaan mahasiswa baru tahun ini.
"Tentunya ini merupakan pertama kalinya PTS menerapkan UTBK dan itu memang sudah saatnya dilakukan," ujarnya.
Ia menjelaskan, UTBK selama ini memang hanya dikenal dalam ujian seleksi masuk untuk perguruan tinggi negeri (PTN). Namun status UMI Makassar dengan akreditas A tentunya menjadi salah satu alasan sehingga tidak berlebihan jika mulai melakukan terobosan terbaru.
Selain itu, UMI juga telah fokus dalam mewujudkan industri 4.0 di kampus itu yang mengandalkan sistem digitalisasi.
Pihaknya juga berharap dengan sistem seperti ini maka akan lebih mudah menjangkau para calon mahasiswa yang tinggal jauh atau berada di provinsi lain.
Jika demikian, kata dia maka jumlah peserta juga akan lebih besar dan tentunya persaingan untuk masuk ke UMI akan jauh lebih ketat sesuai harapan akademika untuk mengambil mahasiswa terbaik.
"Kita juga sudah melakukan berbagai persiapan demi kelancaran ujian UTBK ini. Selain penyediaan sarana prasarana sepertinya komputer atau laptop, juga kesiapan listrik juga sudah diantisipasi dengan baik.
"Kami memiliki genset yang cukup untuk menjamin kelancaran jika sewaktu-waktu terjadi mati lampu.Intinya kita sudah siap melaksanakannya," tambah dia.
Menurut dia, UTBK ini ada matematika, IPA dan sebagainya. Dan harus lulus mendapatkan sertifikat. Sertifikat inilah yang akan diajukan ke kampus sebagai syarat kelulusan.
"Meski menggunakan sistem UTBK namun kami juga memberikan kesempatan kepada fakultas untuk melakukan tes wawancara," sebut dia.
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019