Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik, Tarso Sagito dikonfirmasi di Gresik, Kamis membenarkan adanya korban tewas akibat banjir di wilayahnya.
Tarso mengatakan, korban tewas karena terpeleset pada saat membagikan bantuan makanan di tengah arus banjir yang cukup deras, sehingga membuat korban terbawa arus.
Wakil Bupati Gresik, Mohammad Qosim yang mengetahui adanya korban meninggal akibat banjir, langsung mendatangi rumah duka.
Qosim mengaku turut berduka cita, dan meminta kedua orang tua Bima bangga karena anaknya yang masih berusia 14 tahun meninggal saat menolong warga yang terkena banjir, sehingga kelak akan menolong orang tuanya di surga.
Kapolres Gresik, AKBP Wahyu S Bintoro saat memantau banjir juga langsung mendatangi kediaman korban.
"Iya benar ada anak terpeleset usai membagikan nasi bungkus terbawa arus, kita ke sini takziah ikut berbelasungkawa ke rumah korban," kata Wahyu, membenarkan.
Sementara itu, empat kecamatan yang terkena banjir meliputi Kecamatan Balongpanggang, Benjeng, Cerme, dan Menganti akibat meluapnya Sungai Lamong, setelah hujan lebat yang melanda wilayah itu.
Total desa yang tergenang mencapai 17 desa dengan ratusan rumah tergenang dengan ketinggian antara 90 cm hingga 1 meter, di antaranya Desa Ngampel dengan total 11 rumah tergenang, Desa Dapet (66 rumah), Desa Banjaragung (90 rumah), serta Desa Wotansari (258 rumah).
Selain itu, Desa Karangsemanding 280 rumah tergenang, Desa Sedapurklagen (217 rumah), Desa Deliksumber (200 rumah), Desa Kedungrukem (603 rumah), Desa Munggugianti (320 rumah), serta Desa Dungus (364 rumah).
Baca juga: Akibat banjir, petani Kabupaten Gresik-Jatim lakukan panen dini
Baca juga: Luapan Kali Lamong genangi empat kecamatan Gresik
Baca juga: Terseret banjir di Gresik, tiga orang tewas
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019