Kemendag: Stok bahan pokok di Papua Barat aman

3 Mei 2019 21:43 WIB
Kemendag: Stok bahan pokok di Papua Barat aman
Staf Ahli Bidang Pengamanan Pasar Kemendag Sutriono Edi saat meninjau stok beras dan gula di gudang Bulog Subdivre Manokwari, Papua Barat, Jumat (3/5/2019). (ANTARA/Toyiban)

Dari hasil pemantauan dan laporan dari para pemangku kepentingan, kita lihat stok bahan pokok utama seperti beras, minyak, dan gula cukup

Kementerian Perdagangan memastikan stok sejumlah bahan kebutuhan pokok di Provinsi Papua Barat dalam kondisi aman hingga lima bulan ke depan.

"Dari hasil pemantauan dan laporan dari para pemangku kepentingan, kita lihat stok bahan pokok utama seperti beras, minyak, dan gula cukup. Meskipun ada beberapa kebutuhan lainnya yang mengalami kenaikan harga," kata Staf Ahli Bidang Pengamanan Pasar Kementerian Perdagangan Sutriono Edi di Manokwari, Papua Barat, Jumat.

Menjelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1440 H, Kemendag menggelar rapat koordinasi daerah (rakorda) tentang ketahanan stok dan harga bahan pokok di Papua Barat.

Rakorda yang diselenggarakan bersama Pemerintah Provinsi Papua Barat tersebut dihadiri perwakilan dari seluruh kabupaten dan kota.

Sebelum rakorda digelar, Kemendag bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Papua Barat melaksanakan pemantauan bahan pokok di Manokwari. Selain pasar tradisional, pemantauan juga dilaksanakan di distributor barang serta gudang Bulog.

Pada rakor tersebut, Edi berharap seluruh instansi bekerja sama menjalankan kebijakan mengenai harga eceran tertinggi (HET) beras. Pemantauan rutin harus dilakukan baik di pasar rakyat, toko modern, dan tempat penjualan eceran.

Ia menyebutkan, sudah ada peraturan Menteri Perdagangan Nomor 57/M-DAG/PER/8/2017 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Beras.

Menurutnya, ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas harga beras. Perlu koridor hukum yang jelas agar para pelaku usaha dapat melakukan kegiatan sesuai dengan peraturan.

"Jika para pelaku usaha kedapatan melakukan penimbunan atau hal-hal yang melanggar regulasi, tentu nanti kami akan bersinergi dengan pemda atau instansi setempat untuk melakukan teguran bahkan sampai pencabutan ijin usaha," tegas Edi.

Pemantauan harga dilakukan di Pasar Wosi. Dalam pemantauan tersebut, harga diketahui stabil dan pasokan aman.

Rakor di Manokwari dibuka oleh Wakil Gubernur Provinsi Papua Barat Mohamad Lakotani dan dihadiri para pemangku kepentingan antara lain Satgas Pangan, Bulog, Bank Indonesia, organisasi perangkat daerah (OPD) yang membidangi perdagangan seluruh kabupaten di Papua Barat, instansi daerah terkait, agen distributor, dan pelaku usaha.

Baca juga: Kemendag berkomitmen jaga stabilitas harga jelang Ramadhan
Baca juga: Harga daging ayam di Jakarta naik menjelang Ramadhan

 

Pewarta: Toyiban
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019