"Bulan Mei kami akan mengakhiri dukungan untuk uji coba Bonfire," kata Facebook, dikutip dari The Verge.
Bonfire adalah aplikasi group chat yang menyasar pengguna muda. Aplikasi itu diuji coba di Denmark pada musim gugur 2017, namun tidak kunjung hadir di Amerika Serikat.
Antara mencoba mencari aplikasi Bonfire di Google Play Store untuk Indonesia, namun hasilnya nihil.
Aplikasi Bonfire juga tidak ditemukan di App Store untuk Indonesia.
"Kami mencampurkan apa yang sudah kami pelajari ke produk saat ini dan mendatang," kata Facebook.
Facebook beberapa bulan lalu mengembangkan panggilan video dalam grup untuk aplikasi yang mereka miliki saat ini, antara lain Instagram dan Messenger.
Facebook saat konferensi pengembang F8 pekan lalu juga mengumumkan sedang merencanakan fitur menonton video bersama lewat Messenger.
Bonfire disebut sebagai kloningan dari aplikasi media sosial Houseparty, sebuah jejaring sosial buatan Life On Air Inc dari AS yang menyasar remaja yang sudah siap bermedia sosial, namun belum cukup umur.
Ide yang ditawarkan Houseparty adalah "hangout" di dunia maya lewat panggilan video grup dengan pengguna lain yang sedang online. Aplikasi ini di Google Play Store sudah diunduh lebih dari 5 juta.
Baca juga: Instagram tambah tiga fitur baru
Baca juga: Bagaimana nasib Facebook pada 2100?
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019