"Tahun ini (2019) ada seribu BLK (Balai Latihan Kerja) artinya ada seribu pesantren untuk mendapatkan program BLK," kata Ketua KEIN, Soetrisno Bachir saat silaturahim dan dialog dengan masyarakat di Pondok Pesantren Zawiyah Tarekat Tijaniyah, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu.
Dialog bertemakan "Strategi Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan Pesantren" itu dihadiri sejumlah kiai, santri dan santriwati serta jamaah pengajian di pesantren tersebut.
Soetrisno menyampaikan, kunjungan ke setiap pesantren di Garut, termasuk seluruh Indonesia sebagai upaya memotivasi pengasuh pesantren untuk membangun perekonomian di lingkungan pesantren.
"Ini memudahkan bangsa Indonesia bisa lebih maju, meningkatkan produktivitas sumber daya manusia," katanya.
Ia menuturkan, program untuk seribu pesantren tahun 2019 itu sesuai dengan program Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang fokus memberikan pelatihan kerja ke lingkungan pesantren.
Bahkan, lanjut dia, tahun 2020 target BLK untuk pesantren lebih banyak yakni tiga ribuan, bahkan Presiden Indonesia Joko Widodo meminta dua kali lipat dari target tersebut sehingga pertumbuhan perekonomian bangsa lebih cepat.
"Tahun 2020 tiga ribuan pesantren, tapi Pak Presiden minta dobel, karena pesantren di kita jumlahnya seratus ribu lebih, butuh percepatan dalam rangka menciptakan lapangan kerja," katanya.
Ia menjelaskan, konsep BLK harus menjadi cara untuk menciptakan lapangan kerja dan bisa menyerap tenaga kerja dari kalangan masyarakat, khususnya di lingkungan pesantren.
Ia berharap, semua pihak dapat berjalan sinergis untuk membangun perekonomian bangsa Indonesia yang salah satunya digerakkan dari pondok pesantren.
"Bangsa akan maju kalau bergerak di bidang usaha, diarahkan prioritas melalui lembaga pendidikan," katanya.
Pimpinan Pondok Pesantren Zawiyah Tarekat Tijaniyah, Garut, Dr KH Ikyan Badruzzaman mengatakan, konsep pembangunan perekonomian di pesantren akan berhasil karena pesantren memiliki disiplin manajemen, dan sikap teguh dalam pendirian.
Ia menyampaikan, jajarannya dalam setiap kegiatan keagamaan maupun dalam ceramah selalu dimasukkan materi tentang ekonomi untuk mendorong jamaah semangat berwirausaha.
"Kita terus membangkitkan jiwa wirausaha, memompa jamaah di sini untuk berubah, bagaimana cara berpikirnya diubah memiliki motivasi dalam pengembangan ekonomi," katanya.
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019