"Kami persiapkan festival lumba-lumba karena kami ingin mempromosikan pariwisata lumba-lumba sekaligus keindahan pulau-pulau di sekitar Kota Kupang, seperti Pulau Semau dan Pulau Kera," kata Kepala Disparekraf Provinsi NTT Wayan Darmawa kepada Antara di Kupang, Senin.
Ia mengatakan, NTT menjadi tuan rumah kegiatan Pan Indo Hash 2019 yang dipusatkan di Kota Kupang yang dijadwalkan pada 1-3 Agustus. Kegiatan itu akan dihadiri ratusan pengusaha nasional maupun negara lain yang memiliki hobi olahraga berjalan kaki dengan melintasi alam.
Untuk itu, pihaknya menyiapkan festival yang disinergikan dengan kegiatan tersebut untuk mempromosikan berbagai potensi kekayaan pariwisata di daerah setempat guna menarik kunjungan wisatawan maupun minat berinvestasi.
Dijelaskannya, festival lumba-lumba diadakan untuk mempromosikan kekayaan wisata dari sisi bahari atau laut, sedangkan di darat akan disuguhkan juga berbagai objek wisata alam untuk para peserta kegiatan.
"Untuk wisata alamnya kami siapkan di Kabupaten Kupang, seperti Bendungan Raknamo, Hutan Camplong, Gunung Timau, serta wisata alam dan budaya di Fatumnasi di Kabupaten Timor Tengah Selatan," katan mantan Kepala Bappeda Provinsi NTT itu.
Menurut Wayan, pengembangan pariwisata di provinsi setempat akan dilakukan dengan menyinergikan berbagai kegiatan pariwisata sebagai penyangga untuk kegiatan lainnya yang berskala nasional maupun internasional.
Selain Pan Indo Hash, lanjutnya, dalam tahun ini juga akan digelar seminar internasional yang digelar di Universitas Kristen Artha Wacana Kupang.
"Jadi nanti akan kami link-kan dengan event yang kami siapkan untuk ditawarkan kepada para peserta kegiatan sehingga mereka bisa datang dan kami siapkan fasilitasnya," katanya. (*)
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019