• Beranda
  • Berita
  • Warga Jakarta ramai-ramai berburu takjil di Pasar Benhil

Warga Jakarta ramai-ramai berburu takjil di Pasar Benhil

6 Mei 2019 13:41 WIB
Warga Jakarta ramai-ramai berburu  takjil di Pasar Benhil
Suasana pasar takjil di Bendungan Hilir Jakarta Selatan (Foto ANTARA/ Alya Rahma Widyanti)
Memasuki hari pertama puasa, warga Jakarta ramai-ramai berburu takjil atau hidangan pembuka puasa di Pasar Bendungan Hilir (Benhil),  Jakarta Selatan.

Pasar Benhil sejak 17 tahun lalu memang menjadi salah satu favorit bagi warga Jakarta untuk mencari panganan pembuka saat puasa.

"Saya sudah 17 kali Ramadhan belanja di sini", kata Susna, pelanggan  Pasar Benhil saat diwawancara di Jakarta, Senin.

Pasar takjil ini buka lebih awal dibandingkan pasar-pasar Ramadhan kebanyakan yaitu sejak pukul 11.00 WIB.

Susna mengatakan alasannya berbelanja di pasar ini karena rumahnya  di daerah Bendungan Hilir juga sehingga pasar ini dekat dari rumahnya.

Menurutnya, harga di pasar ini cukup terjangkau dan makanan yang ditawarkan cukup beragam.

Cut Rosana yang juga pembeli di pasar Benhil mengatakan harga di pasar di Benhil sebenarnya relatif karena ada beberapa orang yang menganggap harganya agak menguras kantong.

Dia menambahkan untuk jenis makanannya banya ragamnya.

Makanan yang disajikan mulai dari jajanan pasar, kue basah, juga beragam olahan nasi berserta lauk pauknya.

"Alhamdulillah disini antusias masyarakatnya tinggi", ucap Fitri,  seorang pedagang di Pasar Benhil yang sejak 17 tahun yang lalu berjualan.

Alasan dia berjualan di pasar ini saat Ramadhan karena pembelinya banyak.

Dia sudah mempunyai pelanggan tetap di pasar ini setiap bulan Ramadhan. Jika bukan bulan Ramadhan biasanya dia berjualan di rumahnya di kawasan Jatinegara.

Sejumlah kue untuk takjil di pasar itu antara lain lapis, putu mayang, lupis, lemper, kolak, aneka gorengan, aneka kolak dan berbagai jenis minuman.  Harga rata-rata Rp10 ribu untuk satu paket berisi 2-3 kue.

Baca juga: Jokowi beli takjil di Pasar Benhil

 

 

Pewarta: Alya Rahma Widyanti dan Ganet Dirgantara
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2019