Kepala BPS Sultra, Moh Edy Mahmud di Kendari, Senin mengungkapkan penduduk bekerja di Sulawesi Tenggara pada Februari 2019 sebanyak 1.258.102 orang, bertambah sebanyak 7.373 orang (0,59 persen) dibanding Februari 2018 dan bertambah 36.218 orang (2,96 persen) dibanding Februari 2017.
Sementara dilihat dari Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Februari 2019 sebesar 71,62 persen, turun 1,11 persen poin dibandingkan Februari 2018 dan turun 1,43 persen poin dibandingkan Februari 2017.
Ia mengatakan, lapangan usaha yang menyerap penduduk bekerja paling banyak adalah pertanian, kehutanan, dan perikanan, dimana persentase penduduk bekerja mencapai 37,10 persen pada Februari 2019.
Pada Februari 2019, sebesar 64,07 persen penduduk bekerja pada kegiatan informal dan persentase pekerja informal turun 1,43 persen poin dibanding Februari 2018.
Pada Februari 2019, terdapat 37,15 persen penduduk bekerja tidak penuh (jam kerja kurang dari 35 jam seminggu) mencakup 11,24 persen setengah penganggur dan 25,91 persen pekerja paruh waktu.
Di sisi lain, Moh Edy mengungkapkan bahwa perekonomian Sultra triwulan I-2019 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp29,54 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp21,79 triliun.
Ekonomi Sultra triwulan I-2019 tumbuh 6,33 persen (y-on-y) meningkat dibanding triwulan I-2018 sebesar 6,15 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Jasa Pendidikan sebesar 9,77 persen. Dari sisi pengeluaran, dicapai oleh Komponen Ekspor Barang dan Jasa yang tumbuh sebesar 20,61 persen.*
Baca juga: Angka penggangguran di Kepri tertinggi kelima di Indonesia
Baca juga: Bappenas proyeksikan angka pengangguran 2019 sebesar 4,8-5,2 persen
Pewarta: Abdul Azis Senong
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019