Kepala BPS Sultra, Moh Edy Mamud di Kendari, Senin, mengatakan, pada tahun 2018, IPM Sulawesi Tenggara telah mencapai 70.61. Angka ini meningkat sebesar 0,75 poin dibandingkan dengan IPM pada tahun 2017 yang sebesar 69,86.
"Ini angka yang fantastis sepanjang delapan tahun terakhir," kata Edy Mahmud.
Ia mengatakan, sejak tahun 2018, status pembangunan manusia di Sulawesi Tenggara telah mencapai level ”Tinggi”. IPM Sulawesi Tenggara pada tahun 2018 tumbuh sebesar 1.07 persen dibandingkan tahun 2017.
Dengan demikian, kata Edy, selama periode 2017 hingga 2018, komponen pembentuk IPM juga mengalami peningkatan. Bayi yang baru lahir memiliki peluang untuk hidup hingga 70,72 tahun, meningkat 0,25 tahun dibandingkan tahun sebelumnya.
Anak-anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk bersekolah selama 13,53 tahun, meningkat 0,17 tahun dibandingkan dengan tahun 2017. Sementara itu, penduduk usia 25 tahun ke atas secara rata-rata telah menempuh pendidikan selama 8,69 tahun , meningkat 0,23 tahun dibandingkan tahun sebelumnya.
Begitu juga mengenai pengeluaran per kapita (harga konstan 2012) masyarakat telah mencapai Rp9.262 juta rupiah pada tahun 2018, meningkat Rp168 ribu rupiah dibandingkan tahun sebelumnya.*
Baca juga: Indeks Pembangunan Manusia Kaltim naik jadi 75,83
Baca juga: BKKBN : Suksesnya program KB berdampak pada peningkatan IPM
Pewarta: Abdul Azis Senong
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019