• Beranda
  • Berita
  • BMKG ingatkan potensi gelombang tinggi di perairan NTT

BMKG ingatkan potensi gelombang tinggi di perairan NTT

6 Mei 2019 15:06 WIB
BMKG ingatkan potensi gelombang tinggi di perairan NTT
Forecaster BMKG Stasiun El Tari Kupang, Nanik Tresnawati sedang memantau perkembangan cuaca di NTT. (ANTARA FOTO/Bernadus Tokan)

Ada potensi gelombang tinggi di wilayah perairan laut NTT saat ini, karena terdapat sistem tekanan rendah 1007 hPa di perairan Kepulauan Kei-Aru,

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan operator pelayaran dan nelayan, untuk mewaspadai potensi gelombang tinggi di sejumlah wilayah perairan laut Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam dua hari ke depan ini.

Peringatan dini ini menyusul terjadinya tekanan tendah di perairan Kepulauan Kei-Aru, dan telah memicu terjadinya gelombang tinggi di sekitar wilayah perairan tersebut, kata Forecaster BMKG Stasiun El Tari Kupang, Nanik Tresnawati di Kupang, Senin.

Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan faktor yang menjadi pemicu munculnya potensi gelombang tinggi di sejumlah wilayah perairan laut NTT saat ini.

"Ada potensi gelombang tinggi di wilayah perairan laut NTT saat ini, karena terdapat sistem tekanan rendah 1007 hPa di perairan Kepulauan Kei-Aru," tambahnya.

Menurut dia, pola angin di wilayah Indonesia bervariasi dari Timur- Selatan dengan kecepatan 3 hingga 25 knot, dan kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Banda bagian Timur dan Perairan Kepulauan Babar-Tanimbar.

Kondisi inilah yang mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut.

Gelombang setinggi 2,5 meter berpotensi terjadi di perairan laut Selat Sape, ujarnya.

Gelombang setinggi 3.0 meter berpotensi Selat Sumba, Laut Sawu, perairan Selatan Pulau Sumba, perairan Selatan Kupang hingga Pulau Rote dan Laut Timor Selatan NTT.

Sementara gelombang setinggi 3,5 meter berpotensi terjadi di Samudera Hindia Selatan, NTT.

Prakiraan cuaca wilayah perairan laut NTT ini akan berlangsung mulai 7 hingga 8 Mei 2019 pukul 20.00 WITA.

Karena itu, dia mengimbau operator pelayaran dan nelayan untuk tetap waspada.

 

Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019