Para tahanan di Rumah Tahanan Kelas I Tanjungpinang, Kepulauan Riau, memperdalam ilmu agama islam melalui kegiatan pesantren Ramadhan 1440 H yang digelar oleh pihak Rutan.Semoga warga binaan di sini semakin sadar dan insaf atas kesalahan yang telah diperbuat
Para tahanan akan mengikuti rangkaian kegiatan keagamaan seperti mengaji, membaca hadist, mendengarkan ceramah, serta shalat wajib dan sunnah tarawih serta witir secara berjamaah selama bulan Ramadhan.
"Selama kegiatan pesantren semua WBP (Warga Binaan Pemasyarakatan) diharapkan dapat mengikutinya dengan baik. Sehingga ilmu agama yang diperoleh dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari," kata Kasubsi Administrasi Rutan Kelas I Tanjungpinang, Andi di Tanjungpinang, Senin.
Pesantren Ramadhan Rutan itu dibuka secara resmi oleh Wali Kota Tanjungpinang, Syahrul, Senin.
Dalam kesempatan ini, Syahrul mengapresiasi pihak Rutan karena dari tahun ke tahun rutin melaksanakan pesantren Ramadhan sebagai upaya untuk membina mental dan spiritual para tahanan ke arah yang lebih baik.
"Biasanya di Ramadhan tahun sebelumnya pesantren hanya digelar seminggu hingga sepuluh hari. Alhamdulillah sekarang sudah full satu bulan," imbuhnya.
Melalui kegiatan pesantren ini, Syahrul juga berharap, warga binaan dapat memanfaatkan momen Ramadhan untuk memperbaiki diri serta melakukan banyak kebajikan dan amal shaleh seperti puasa, tarawih, dan membaca al-Quran.
"Semoga warga binaan di sini semakin sadar dan insaf atas kesalahan yang telah diperbuat, sehingga nanti bisa diterima saat kembali ke lingkungan masyarakat," tuturnya.
Syahrul dalam sambutannya juga menyatakan, seluruh umat muslim harus bersyukur dapat bertemu kembali dengan Ramadhan tahun ini.
Bulan Ramadhan, kata dia, merupakan bulan istimewa yang penuh dengan berkah dan ampunan atas dosa-dosa yang telah diperbuat pada bulan-bulan lainnya.
"Inilah waktu kita untuk memperbaiki diri serta meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT," sebut Syahrul.
Baca juga: Jakarta Islamic Centre sediakan buka puasa gratis
Baca juga: Kurma Ajwa favorit Nabi Muhammad dijual hingga Rp350 ribu per kilo
Pewarta: Ogen
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019