Pemerintah akan memberlakukan satu arah di jalan tol mulai Cikarang Utara hingga Brebes dan sebaliknya saat puncak arus mudik-balik Lebaran 2019, dalam upaya mencegah terjadinya kemacetan panjang.Setelah melalui kajian pemilihan satu arah lebih efektif dibanding ganjil genap plat nomor
"Setelah melalui kajian pemilihan satu arah lebih efektif dibanding ganjil genap plat nomor," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat membuka Rapat Koordinasi Angkutan Lebaran 2019 di Bandung, Selasa.
Hadir dalam rapat itu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Wali Kota Bandung Oded Muhammad Danial dan Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi.
Menurut Budi Karya, pada Lebaran 2018 penerapan satu arah sebenarnya sudah dilakukan, tapi masih situasional dan melihat kondisi jalan pada saat itu.
Untuk mematangkan rencana satu arah tersebut dalam waktu dekat akan dilakukan pembahasan dengan pihak terkait seperti Polri dan Jasa Marga.
"Dengan adanya ketentuan satu arah maka jalur Pantura bisa digunakan kendaraan untuk arah sebaliknya," kata Menhub.
Menhub berharap dengan adanya satu arah maka kecepatan mobil bisa bertambah dan tidak ada antrean dan kemacetan panjang.
"Kakorlantas yang akan menjadi komando untuk mengatur kelancaran lalu lintas saat arus mudik dan balik," kata Menhub.
Dirjen Budi Setiyadi mengatakan dari hasil survei yang dilakukan, pemudik masih menjadikan jalan tol sebagai jalan favorit, sehingga kemungkinan terjadinya kepadatan sangat besar.
"Dalam minggu ini akan kita matangkan satu arah ini kapan jamnya dan tanggalnya, sehingga ada banyak waktu untuk sosialisasi kepada masyarakat," kata Dirjen.
Selama arus mudik dan balik, jembatan timbang untuk sementara tidak dioperasikan dan bisa dimanfaatkan istirahat oleh pemudik yang gunakan sepeda motor.
Pemerintah memprediksi puncak arus mudik akan terjadi pada 31 Mei dan 1-2 Juni dan arus balik 8-9 Juni 2019.
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019