Pejabat Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyebutkan areal persawahan yang mengalami kerusakan akibat banjir yang menimpa daerah itu pada 26 April 2019 mencapai 90 hektare.Sawah yang terdampak banjir ini sudah kami data dan usulkan untuk mendapat bantuan benih dari Kementan melalui Pemprov Bengkulu,
Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Perikanan Rejang Lebong, Ahmad Safriansyah di Rejang Lebong, Selasa, mengatakan sawah yang terdampak banjir akibat hujan deras yang melanda daerah itu sehingga menyebabkan meluapnya Sungai Musi di wilayah itu tersebar dalam beberapa desa di Kecamatan Curup Utara dan Curup Selatan, serta Curup.
"Sawah yang terdampak banjir ini sudah kami data dan usulkan untuk mendapat bantuan benih dari Kementan melalui Pemprov Bengkulu," ujarnya.
Sawah yang terdampak akibat banjir yang terjadi pada 26 dan 27 April 2019, sebut dia tersebar dalam sejumlah desa di Kecamatan Curup Utara antara lain berada di Dusun Sawah, Lubuk Kembang, Seguring, Perbo, Batu Panco dan Kelurahan Dusun Curup, dengan luasan mencapai 60 hektare.
Seterusnya sawah milik petani di Kecamatan Curup Selatan diantaranya di Desa Rimbo Recap, Tanjung Dalam, Air Lanang. Kemudian di Kelurahan Talang Benih, Kecamatan Curup.
Sawah yang terdampak ini, tambah dia selain sawah yang baru ditanami padi, juga ada yang tinggal menunggu masa panen. Kemudian ada juga gabah hasil panen yang disimpan di tempat penggilingan padi turut hanjut dibawa banjir terutama yang berada di Desa Lubuk Kembang dan Dusun Sawah yang terendam banjir akibat luapan Sungai Musi.
Sejauh ini dari pendataan pihaknya di lapangan banjir yang melanda daerah itu beberapa pekan lalu selain merusak puluhan hektare areal persawahan, juga sejumlah irigasi pertanian, dimana penanganannya dilakukan oleh bidang sarana dan prasarana dinas pertanian setempat.
Dia berharap, usulan bantuan benih padi pengganti untuk petani yang terdampak banjir ini nantinya bisa direalisasikan dengan cepat sehingga bisa langsung mereka salurkan mengingat sekarang sedang masuk musim tanam 2019.
Pewarta: Nur Muhamad
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019