Beberapa daerah rawan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang menjadi perhatian utama seperti Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Ogan Komering Ulu Timur, Banyuasin dan Kabupaten Musi Banyuasin, kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan, Iriansyah di Palembang, Selasa.
Pengawasan kawasan rawan kebakaran hutan dan lahan secara intensif dilakukan untuk melakukan pencegahan terjadinya bencana kabut asap dampak karhutla pada musim kemarau beberapa bulan ke depan.
Untuk melakukan pemantauan di daerah rawan karhutla itu, pihaknya didukung personel TNI/Polri, kelompok masyarakat peduli api serta Manggala Agni melakulan kegiatan patroli darat dan udara.
Kebakaran hutan dan lahan pertanian/perkebunan perlu dilakukan pencegahan sehingga masalah kabut asap yang dapat mengganggu kesehatan serta berbagai aktivitas masyarakat pada musim kemarau 2019 ini dapat dihindari.
Selain melakukan berbagai tindakan pencegahan itu, pihaknya juga mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat di provinsi yang memiliki 17 kabupaten dan kota ini agar tidak membuka lahan pertanian dan perkebunan dengan cara membakar.
"Masyarakat diingatkan untuk mematuhi imbauan itu karena jika ketahuan petugas yang melakukan pengawasan di lapangan akan diamankan dan diproses secara hukum dengan sanksi yang cukup berat berupa kurungan penjara dan denda," ujarnya.
Dengan dukungan dari masyarakat dan upaya pencegahan tersebut, wilayah Sumsel pada musim kemarau tahun ini bisa terbebas dari bencana kabut asap dampak kebakaran hutan dan lahan sebagaimana yang diharapkan bersama.
Kebakaran hutan dan lahan besar yang berpotensi menimbulkan bencana kabut asap semaksimal mungkin dihindari, karena jika sampai terjadi sulit dipadamkan dan menimbulkan banyak kerugian, ujar Iriansyah.*
Baca juga: Sumsel izinkan desa gunakan dana desa cegah Karhutla
Baca juga: Sumsel waspadai 5 wilayah rawan karhutla
Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019