• Beranda
  • Berita
  • Gubernur Kalteng : Jangan ada demo ditunggangi kepentingan politik

Gubernur Kalteng : Jangan ada demo ditunggangi kepentingan politik

7 Mei 2019 18:32 WIB
Gubernur Kalteng : Jangan ada demo ditunggangi kepentingan politik
Gubernur Kalteng Sugianto Sabran menghadapi ratusan mahasiswa yang mendatangi kantornya, Palangka Raya, Selasa, (7/5/2019). (FOTO ANTARA/Muhammad Arif Hidayat)

"Demo ini adalah hal yang wajar dan merupakan bagian dari demokrasi. Yang penting tidak ada ditunggangi kepentingan politik di dalamnya," kata gubernur menjelaskan.

Gubernur Kalimantan Tengah menyampaikan kepada mahasiswa bahwa demo hal yang wajar, dan yang terpentin jangan sampai ditunggangi kepentingan politik.

Hal itu disampaikan gubernur saat menerimna ratusan mahasiwa  yang mendatangi kantor Gubernur Kalimantan Tengah di Palangka Raya, Selasa (7/5) untuk menyampaikan berbagai aspirasi terkait pembangunan di sejumlah daerah.

Kedatangan mahasiswa tersebut disambut langsung Gubernur Kalteng Sugianto Sabran di halaman kantornya dan ditindaklanjuti dengan diskusi mengenai sejumlah tuntutan yang telah disampaikan.

"Demo ini adalah hal yang wajar dan merupakan bagian dari demokrasi. Yang penting tidak ada ditunggangi kepentingan politik di dalamnya," kata gubernur menjelaskan.

Sugianto menjelaskan, pihaknya memastikan hal tersebut kepada mahasiswa yang melakukan demo, sebab jika ditunggangi kepentingan politik atau oknum tertentu, maka akan sangat disayangkan.

Berdasarkan pengakuan mahasiswa, aksi yang mereka lakukan bertujuan untuk menyuarakan berbagai aspirasi terkait pembangunan di Kalteng, tanpa adanya kepentingan politik atau oknum tertentu.

"Setelah mahasiswa menegaskan tidak adanya kepentingan politik atau oknum tertentu, maka saya pun bersyukur. Itu menandakan mereka peduli dan ingin bersama-sama membangun Kalteng," tegasnya.

Ia pun mengapresiasi apa yang telah dilakukan mahasiswa tersebut, sebagai refleksi terhadap kepemimpinannya di Kalteng yang genap mencapai tiga tahun pada 25 Mei 2019.

Mahasiswa pun juga diingatkan, bahwa pembangunan di Kalteng tidak hanya menjadi tanggung jawab dari pemerintah provinsi, namun juga pemerintah pusat serta masing-masing pemerintah kabupaten/kota.

"Seperti jalan yang rusak, pemprov siap untuk menanganinya. Namun di satu sisi harusnya pemerintah kabupaten juga harus menertibkan angkutan yang melintas jika melebihi kapasitas jalan, mau diperbaiki berapa kali pun pasti akan kembali rusak," paparnya.

Berbagai tuntutan disampaikan mahasiswa kepada Gubernur, meliputi bidang pendidikan, lingkungan, kesehatan serta infrastruktur seperti perbaikan jalan hingga penyediaan jaringan listrik.

Pewarta: Kasriadi/Muhammad Arif Hidayat/Adv
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019